Portal berita lokal yang menyajikan informasi dari Kudus, Jepara, Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan secara cepat, tepat, dan akurat.

Dua Siswa SMP di Kudus Diduga Nyaris Diculik, Lolos karena Melawan

Ilustrasi Penculikan. (Ilustrator Murianews/Nafis)

Murianews, Kudus – Dua siswa SMPN 4 Kudus, Jawa Tengah, diduga nyaris menjadi korban penculikan, Senin (6/2/2023). Dua siswa yang masih duduk di bangku kelas tujuh tersebut nyaris menjadi korban penculikan di waktu yang berbeda yakni akan berangkat dan ketika pulang sekolah.

Beruntung pelaku yang menggunakan mobil itu gagal melancarkan aksinya, setelah dua siswa itu berhasil melawan.

”Itu si kami belum tahu pasti apakah itu penculikan atau tidak. Tapi memang ada cerita kemarin seperti itu, ada anak kami yang dicegat (orang tidak dikenal, red),” kata Dedi Triaprianto, Kepala SMPN 4 Kudus, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (7/2/2023) sore.

Ia menjelaskan, dari keterangan yang diperoleh, saat itu siswa tersebut tengah berangkat menuju ke selolah memakai sepeda. Di tengah jalan, tiba-tiba siswa tersebut dicegat oleh orang tak dikenal yang menggunakam mobil dan motor.

Baca: Soal Isu Penculikan Anak, Disdik Kudus Minta Sekolah Waspada

”Jadi saat itu dihentikan. Terus dipaksa ikut dan ditarik. Tapi siswa kami berusaha melawan tangan orang asing itu digigit dan akhirnya dilepas karena menarik perhatian orang. Lalu orangnya pergi,” ucapnya.

Selain itu, salah satu siswa perempuan lain juga hampir mengalami kejadian yang sama. Namun, kali ini, terjadi saat pulang sekolah di lokasi jalan yang juga tak jauh dari sekolah.

Baca: Siswanya Diduga Nyaris Diculik, SMPN 4 Kudus Perketat Keamanan

Dari informasi yang diterima Murianews, siswa tersebut juga dicegat menggunakan mobil dan ditendang oleh orang tak dikenal. Mengetahui hal tersebut siswa langsung mencoba melawan dan berlari kembali ke sekolah.

”Tapi yang (kejadian) pulang sekolah ini, saya belum tahu jelas informasinya. Tapi yang jelas kami sudah perketat keamanan adanya peristiwa ini,” jelasnya.

 

Reporter: Yuda Auliya Rahman
Editor: Ali Muntoha

Ruangan komen telah ditutup.