Mantap! Tiga Siswi SMAN 1 Kayen Pati Sabet Medali Perak Olimpiade Sains Internasional

Kepala SMAN 1 Kayen, Alek Suhartono foto bersama tiga siswi peraih mendali perak di ajang Hong Kong International Science Olympiad 2023. (Murianews/Istimewa)
Murianews, Pati – Tiga siswi SMAN 1 Kayen, Kabupaten Pati, Jawa Tengah berhasil menyabet medali perak di ajang olimpiade sains internasional.
Ketiga siswi berprestasi itu adalah Adelia Risty Fauziah, Wita Permata, dan Septyani Sekar Ayuningtyas. Siswi-siswi ini diganjar medali perak di even Hong Kong International Science Olympiad (HKISO).
Olimpiade sains internasional itu diselenggarakan 15 Januari 2023 lalu. Mereka mampu bersaing dengan ratusan peserta dari berbagai negara untuk menjadi yang terbaik dalam ajang itu.
’’Awalnya kami tidak menyangka bisa mendapat mendali perak dan berkesempatan mengikuti babak final dalam ajang HKISO,’’ kata Septyani Sekar Ayuningtyas, Senin (6/2/2023).
Baca: Usai Ditanami Pisang, Jalan Alternatif Pati-Rembang Diuruk
Menurutnya, persiapan menghadapi kompetisi itu sangat singkat. Para siswi itu menyiapkan segala sesuatunya hanya dalam kurun waktu tiga hari saja.
Meski memiliki waktu tak banyak, hal itu tidak membuat patah semangatnya sehingga mampu meraih medali perak.
’’Diberi tahunya pas lombanya kurang tiga hari, jadi waktunya sangat mepet sekali. Alhamdulilah semua bisa berjalan lancar,’’ kata siswi kelas X itu.
Sementara itu, Adelia Risty Fauziah dan Wita Permata menceritakan pengalaman saat mengikuti lomba. Mereka mengaku baru pertama kali ini mewakili sekolahnya untuk mengikuti lomba.
Berbeda dengan Septyani kakak kelas mereka yang sudah beberapa kali maju berlomba mewakili SMAN 1 Kayen.
Dua siswi kelas lX itu mengaku sempat grogi saat mengikuti lomba, ditambah persiapan mereka sangat minim.
’’Meski lombanya secara daring, tetap saja awalnya grogi. Karena kami harus mengerjakan soal sambil oncame,’’ ujar Wita Permata.
Ada tiga mata pelajaran yang jadi materi dalam soal yang harus dikerjakan, yakni pelajaran fisika, kimia, dan biologi. Masing-masing peserta diberi waktu 60 menit untuk menyelesaikan 20 soal.
’’Kesulitannya tidak hanya harus menguasai ketiga pelajaran itu saja. Tetapi soalnya memakai bahasa Mandarin dan Inggris. Untungnya kami belajar bahasa Inggris, jadi bisa menangkap apa yang menjadi inti pertanyaann,’’ sambung Adelia Resty.
Kepala SMA Negeri 1 Kayen, Alek Suhartono mengaku bangga dengan torehan prestasi yang diraih para anak didiknya itu. Prestasi ini merupakan raihan yang luar biasa.
’’Peserta yang ikut dalam ajang ini dari sekolah-sekolah maju dan bonafit. Menjadi kebanggaan untuk kami bisa ikut ambil bagian dan berhasil merebut prestasi dari mereka,’’ ucap Alek, bangga.
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Zulkifli Fahmi
Ruangan komen telah ditutup.