Portal berita lokal yang menyajikan informasi dari Kudus, Jepara, Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan secara cepat, tepat, dan akurat.

Seleksi Perangkat Desa Rawan Gesekan, Ini Pesan Bupati Kudus dan Polisi

Bupati Kudus HM Hartopo (tengah) dan Iptu Subkhan dalam seminar penanganan konflik sosial. (Murianews/Istimewa)

Murianews, Kudus – Sebanyak 90 desa di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, akan menggelar seleksi perangkat desa serentak pada 14 Februari 2023 mendatang. Seleksi sepert ini dinilai rawan terjadi pelanggaran dan gesekan di masyarakat.

Bupati Kudus Hartopo menekankan agar panitia seleksi, pemerintah desa, dan perguruan tinggi sebagai pelaksana tes CAT bekerja sama meminimalisir pelanggaran.

Pihaknya juga mewanti-wanti agar berhati-hati dalam proses berjalannya seleksi.

”Saya menekankan agar berhati-hati dalam proses seleksi. Jangan ada pelanggaran sekecil apapun,” ujarnya dalam Seminar Sinergitas Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial di Pendapa Kabupaten Kudus, Jumat (3/1/2023)..

Pihaknya meminta semua yang terlibat turut serta dalam menjaga kondusifitas wilayah. Pasalnya, seleksi perangkat desa rawan terjadi gesekan dan perselisihan dalam masyarakat.

”Pemerintah desa dan panitia harus bersinergi menjaga kondusifitas wilayah” ujarnya.

Baca: 4.929 Warga Kudus Berebut jadi Perangkat Desa

Sementara Kanit Intelkam Iptu Subkhan yang menjadi narasumber mengatakan, salah satu kunci sukses pengisian perangkat desa yakni dengan menjaga integritas panitia penyelenggara. Dan seluruh elemen pendukungnya dengan menaati regulasi yang ada.

”Jaga integritas di seluruh proses dan tahapan pengisian perangkat desa. Hindari perbuatan suap, gratifikasi dan pemerasan, sehingga potensi konflik yang dilatarbelakangi perbedaan penilaian atas hal tersebut dapat dihindarkan,” terangnya.

Baca: Ini Kriteria Lolos Seleksi Perangkat Desa di Kudus

Jika ada potensi konflik yang mulai muncul, sambung Iptu Subkhan, harus segera diselesaikan dengan cara yang baik yang mencerminkan kedamain.

Ia berpesan jangan sampai, ada cara negatif seperti melibatkan kekuatan massa atau cara negatif lain.

 

Reporter: Yuda Auliya Rahman
Editor: Ali Muntoha

Ruangan komen telah ditutup.