Portal berita lokal yang menyajikan informasi dari Kudus, Jepara, Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan secara cepat, tepat, dan akurat.

Kasus LSD Terus Bertambah, Peternak di Pati Khawatir

Kasus LSD Terus Bertambah Peternak di Pati Khawatir

Sapi di kandang Kelompok Ternak Desa Desa Sidokerto, Kecamatan Pati. (Murianews/Umar Hanafi)

Murianews, Pati – Kasus Lumpy Skin Disease (LSD) atau cacar pada ternak terus bertambah di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Peternak pun khawatir penyakit ini menyerang ternak-ternak mereka.

Kekhawatiran itu di alami Mardiyah. Salah satu peternak asal Desa Sidokerto, Kecamatan Pati itu khawatir hewan ternaknya ikut tertular penyakit yang disebabkan virus Lumpy Skin Disease (LSD) itu.

Ia berharap pemerintah melakukan berbagai langkah sehingga wabah ini tidak semakin merebak.

’’Namanya peternak kecil ya (hasilnya) dikumpulkan sedikit demi sedikit. Tapi dengan adanya ini ya khawatir,’’ ujar warga Desa Sidokerto, Kecamatan Pati ini.

Kekhawatirannya ini timbul lantaran seekor sapinya tiba-tiba mati beberapa tahun yang lalu. Ini membuatnya mengalami kerugian cukup besar.

’’Dulunya sudah pernah wabah lainnya. Sebelum PMK. Entah kena penyakit apa, tiba-tiba mati. Harganya hampir Rp 20 juta,’’ kata dia.

Baca: Sejumlah Pejabat Utama Polresta Pati Diganti

Ia pun berharap pemerintah bisa mengatasi wabah ini sehingga tidak semakin merebak. Pasalnya dengan adanya wabah ini, harga sapi diprediksi ikut mengalami penurunan.

’’Semoga wabah ini segera dapat teratasi. Kemarin ketika PMK harga anjlok. Kekhawatirannya juga anjlok (karena LSD). Belinya sudah malah harganya malah turun,’’ harap dia.

Diketahui, hingga saat ini tercatat setidaknya 80 sapi di Kabupaten Pati terjangkit LSD. Hewan ternak ini tersebar dari berbagai kecamatan. Di antaranya Kayen, Tambakromo, Jakenan dan Tlogowungu.

Kabid Peternakan pada Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Pati Andi Hirawadi meminta peternak untuk tidak panik. Pihaknya sudah melakukan berbagai langkah untuk pencegahan.

Ia meminta peternak melaporkan kepada pihaknya, bila menemukan kasus LSD. Pihaknya bakal melakukan penanganan agar hewan tersebut cepat sembuh.

’’Kita terus gencar vaksinasi. (Penyebaran penyakit) ini ndak cepat. Ndak seperti PMK. Kita melakukan edukasi penyuluhan kepada kelompok dan memberikan disinfektan,’’ pungkas dia.

 

Reporter: Umar Hanafi
Editor: Zulkifli Fahmi

Ruangan komen telah ditutup.