Kawanan Rampok Spesialis Rumah Mewah Diringkus Polrestabes Semarang

Para pelaku pencurian spesialis rumah mewah saat gelar perkara di Mapolrestabes Semarang, Jumat (3/2/2023). (Ponco Wiyono-Solopos.com)
Murianews, Semarang – Kawanan rampok spesialis rumah mewah diringkus Polrestabes Semarang. Kawanan rampok beranggotakan empat orang tersebut diketahui berasal dari lintas provinsi.
Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lombantoruan mengatakan, dalam menjalankan aksinya para tersangka menggunakan pistol mainan serupa senjata api untuk menakuti pemilik rumah saat kepergok.
”Selain itu, keempatnya juga membagi tugas. Keempatnya saat ini mengaku sudah menyatroni tiga rumah,” katanya seperti dikutip Solopos.com, Jumat (3/2/2023).
Kasatreskrim menjelaskan, sebelum beraksi para pelaku biasanya melakukan pengamatan terlebih dahulu. Setelah dipastikan aman, mereka mengetuk pintu untuk memastikan rumah tersebut kosong dan kemudian mencongkel.
”Di salah satu TKP, yakni perumahan Bukit Unggul, pelaku mengaku kepada asisten rumah tangga (ART) sebagai kerabat pemilik rumah dan datang untuk memperbaiki tandon. Kebetulan di TKP ada tiga ART, dan setelah berhasil diyakinkan, ketiganya disekap di dalam ruangan sementara pelaku mengambil barang berharga di sana,” ungkapnya.
Baca: Beraksi di 3 Tempat, Rampok Spesialis Rumah Mewah Semarang Gasak Rp 415 Juta
Para pelaku antara lain Andriansyah alias Kusman, Priyo Aprilianto, Hendra Putra, dan Mahesa. Selain di Bukit Unggul, mereka juga beraksi di kawasan perumahan Telaga Bodas, Kecamatan Gajah Mungkur.
”Untuk Andriansyah dan Priyo bertugas sebagai pengamat keadaan dan eksekutor, sementara Hendra dan Mahesa bertugas mengoperasikan kendaraan yang dipakai untuk beraksi,” ungkapnya.
Dari tiga TKP, ketiganya meraup uang ratusan juta rupiah dalam bentuk mata uang rupiah, dinar, dolar Singapura, dan dolar Australia. Selain itu, pelaku juga menjarah beberapa batang emas, perhiasan emas, serta jam tangan merek Michaela Cors.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Solopos.com
Ruangan komen telah ditutup.