Jumat, 29 Maret 2024

Bully Teman Hingga Terauma Berat, 8 Siswi SMA di Karanganyar Dilaporkan ke Polisi

Murianews
Rabu, 1 Februari 2023 16:31:25
ilustrasi. (freepik)
Murianews, Karanganyar – Delapan siswi SMA di Karanganyar dilaporkan polisi lantaran melakukan perundungan atau bullying kepada teman sekelasnya dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Meski pernah dimediasi, kasus perundungan kembali terjadi. Bahkan, korban terauma berat dan sempat enggan bersekolah. Tak hanya itu, korban juga harus didampingi psikiater untuk memulihkan kejiwaannya. Untuk memberikan efek jera, AR ayah korban akhirnya melaporkan kasus perundungan yang menimpa anaknya ke Polres Karanganyar. Baca: Kapolres Sragen Mediasi Kasus Guru Bully Siswi Gegara Tak Berhijab, Ini Hasilnya ”Laporan sudah diterima Polres. Saya hanya ingin memberikan efek jera bahwa hukum jangan dibuat main-main,” kata AR yang merupakan salah satu pengacara kondang di Klaten. AR menjelaskan, putrinya menjadi korban perudungan siswa lain di SMA swasta berbasis agama ini sejak Februari 2022 sampai saat ini atau setahun terakhir. Parahnya aksi bullying tersebut kembali terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Akibatnya, SSR tak mau sekolah dan menjadi pribadi yang pemurung. Melihat kondisi ini, AR pun menyomasi pihak sekolah. ”Pihak sekolah langsung merespon dengan melakukan mediasi. Namun mediasi tidak dihadiri para orang tua dari para siswa yang diduga melakukan perundungan tersebut,” ungkapnya. Ironisnya, beberapa siswa itu justru mengunggah surat mediasi melalui akun Instagram pribadi mereka dengan bertuliskan Ready musuh RYD. Postingan ini pun dinilai seolah menantang AR. ”Saya sampai sedih melihat kondisi anak saya. Jadi lebih murung dan mogok ke sekolah. Saya sampai bawa ke psikiater untuk mengobati trauma itu,” kata AR. Baca: Diduga Bully Siswi Gegara Tak Berhijab, Oknum Guru di Sragen Dipolisikan Sementara itu, Kaur Bimbingan Pelajar (BP) salah satu SMA berbasis agama ini, Gunawan W mengatakan delapan siswa tersebut langsung menemuinya setelah dilaporkan ke polisi. ”Mereka curhatlah. Merasa takut dan tertekan kan ini baru pertama dilaporkan ke polisi,” ungkapnya, Selasa (31/1/2023) kemarin. Gunawan menyebutkan korban dari perundungan yang diduga dilakukan delapan siswa tersebut  merupakan teman satu kelas. Mereka duduk di kelas XI. ”Hari ini (Selasa) korban sudah masuk sekolah. Setelah beberapa hari tidak masuk. Di dalam kelas ya seperti biasa, mereka (terduga pelaku dan korban) bertemu, tapi diam-diaman,” katanya. Pihak sekolah masih berusaha membuka pintu mediasi antara terduga pelaku dengan korban. Harapannya kasus perundungan tersebut tidak berlanjut ke ranah hukum meski kini telah dilaporkan ke polisi. ”Besar harapan kami, kasus ini selesai di sekolah saja. Tidak perlu sampai  ke polisi,” tambahnya.   Penulis: Supriyadi Editor: Supriyadi Sumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar