Bahas Soal Beras, Mentan Tak Diundang Jokowi

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (tengah) membuat biosaka sembari mempromosikan penggunaannya secara luas di kalangan petani Grobogan, Kamis (12/1/2023). (Murinews/Saiful Anwar)
Murianews, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini tengah mengadakan rapat terbatas (Ratas) untuk membahas persoalan beras dalam negeri. Namun, dalam ratas itu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo tidak diundang oleh Jokowi.
Sementara yang diundang oleh Presiden Jokowi adalah Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas), dan Kepala Badan Pangan Nasional Arif Prasetyo Adi.
Menurut Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, yang diundang memang Bulog, Badan Pangan Nasional, dan Menteri Perdagangan.
”Orang yang diundang saya cuma bertiga urusan beras, ya ini kan masalah penyaluran operasi pasar Mendag itu stabilisasi saya pelaksananya, pak Arief itu yang ngitung neracanya,” ujar Buwas di Kompleks Istana Kepresidenan, mengutip Kompas.com, Selasa (31/1/2023).
Baca: Kementan Turunkan Tim Imbas Viral Petani Buang Tomat ke Sungai
Sementara ketika ditanya terkait alasan Mentan yang tidak diundang dalam ratas tersebut, Buwas menjawab bahwa dirinya tidak tahu menahu alasan tersebut. Ia juga menegaskan tidak ada pembahasan reshuffle.
”Saya nggak tahu. Ohh nggak ada (bahas reshuffle),” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo mengatakan dirinya dengan Mendag dan Perum Bulog diundang Jokowi untuk membahas stabilisasi pasokan dan harga beras.
”Pak Presiden perintahkan langsung kepada kami bertiga untuk stabilisasi harga beras,” ujar Arief.
Baca: 500 Ton Beras Murah Digelontorkan untuk Operasi Pasar di Pati
Dalam menstabilisasi harga beras, Arief mengatakan Perum Bulog akan menggelontorkan 300.000 ton beras ke pasaran.
Arief juga telah menugaskan Bulog untuk menyerap beras petani saat panen raya sebanyak 2,4 juta ton. Jadi, sebelum panen raya gudang Bulog harus dikosongkan agar penyerapan menjadi maksimal.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: Kompas.com
Ruangan komen telah ditutup.