Portal berita lokal yang menyajikan informasi dari Kudus, Jepara, Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan secara cepat, tepat, dan akurat.

Vaksin LSD di Kudus Tersisa 120 Dosis

Produk vaksin LSD. (Murianews/Vega Ma’arijil Ula)

Murianews, Kudus – Vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) terus digencarkan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Saat ini Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kudus memiliki sisa 120 dosis vaksin LSD.

Penyakit LSD merupakan penyakit kulit infeksius yang disebabkan Lumpy Skin Disease Virus (LSDV). Penyakit ini kerap menyerang pada sapi dan kerbau dengan gejala muncul nodul mirip cacar pada bagian tubuh hewan ternak.

Pihak Dispertan Kabupaten Kudus awalnya memiliki ketersediaan 200 dosis vaksin LSD. Setelah digunakan penyuntikan ke 80 sapi perah, saat ini sisa vaksin LSD berjumlah 120 dosis.

”Kami gunakan 80 dosis vaksin LSD ke sapi perah yang ada di daerah Kaliwungu pada tanggal 25 Januari,” kata Sub Koordinator Produksi dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Sidi Pramono, Selasa (31/1/2023).

Baca: LSD Meledak di Grobogan, 551 Ternak Terjangkit

Menurut Sidi, sisa 120 dosis vaksin LSD itu tidak cukup untuk digunakan ke semua ternak yang ada di Kudus. Pihaknya dalam waktu dekat akan minta pasokan lagi ke Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah.

”Kami akan minta lagi (ke Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, red). Karena vaksinasi LSD ini kan sebagai antisipasi LSD,” sambungnya.

Lebih lanjut, menurut Sidi ternak yang terpapar LSD memiliki risiko kerugian ekonomi. Sehingga menyulitkan peternak.

”Bahaya LSD ini lebih ke kerugian ekonomi. Kalau dagingnya masih dapat dikonsumsi,” terangnya.

Pihaknya menyebut tetap waspada dengan adanya LSD. Terlebih menurutnya virus LSD ini sudah ditemukan di Kabupaten Jepara, Grobogan, Blora, dan daerah-daerah lainnya.

Di Kota Kretek, pihaknya mengaku telah menemukan gejala mengarah ke LSD pada delapan ekor kerbau dari empat orang peternak di Kabupaten Kudus. Namun, keseluruhannya negatif LSD.

 

Reporter: Vega Ma’arijil Ula
Editor: Ali Muntoha

Ruangan komen telah ditutup.