Portal berita lokal yang menyajikan informasi dari Kudus, Jepara, Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan secara cepat, tepat, dan akurat.

Metro Jateng

Pemprov Jateng Dorong Pengaktifan Kembali Jalur Kereta di Kedungsepur

Ilustrasi (PT KAI)

Murianews, Semarang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendorong reaktivasi jalur rel kereta api di kawasan Kendal, Demak, Ungaran, Semarang, Purwodadi (Kedungsepur).

Dengan pembangunan infrastruktur transportasi kereta api, diharapkan semakin mempermudah mobilitas manusia dan akses perekonomian daerah, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Jateng.

Baca: Imbas Banjir, 5.903 Penumpang Kereta Api di Semarang Batalkan Tiket

”Mohon bantuan semuanya, mungkin dalam kegiatan ini bisa dieksplor, bagaimana kita mengembangkan kawasan Kedungsepur ini bisa menghasilkan suatu desain transportasi yang efisien,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno dalam siaran persnya di laman Pemprov Jateng.

Ia menjelaskan, saat ini pemerintah mulai mendorong masyarakat untuk menggunakan bebas karbon. Hal itu juga berlaku di PT KAI. Karenanya, bukan tidak mungkin, pengaktifan kembali akan menggunakan tenaga listrik.

”Kalau PT KAI bisa ke situ, nanti dapat menggunakan tenaga listrik dan bisa lebih efisien untuk transportasi,” terangnya.

Sekda menjelaskan, keberadaan jalur-jalur kereta api di wilayah Kedungsepur telah mati atau tidak aktif sangat lama. Namun, apabila jalur kereta api itu diaktifkan kembali dan dilengkapi kereta api energi listrik, maka transportasi di kawasan Kedungsepur sebagai daerah penyangga ibu kota Provinsi Jateng, akan lebih efektif dan efisien.

”Jalur-jalur kereta api kita sebagian mati dan itu eman-eman (sayang). Karena itu sebetulnya bagian dari transportasi yang efisien dan efektif. Apalagi ke depan kereta api bisa menggunakan energi listrik dan lebih mudah dari kendaraan lain,” tegasnya.

Baca: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bakal Beroperasi Juli 2023

Sekda mengatakan, pengembangan pembangunan di kawasan Kedungsepur sudah masif, sehingga harus juga memikirkan mobilitas atau permindahan manusia dari Kota Semarang ke Kendal, Demak, Ungaran, Purwodadi, dan sebaliknya.

Apalagi sebagian besar masyarakat yang berada di Kota Semarang berasal dari luar Semarang. Seperti halnya kondisi Daerah Istimewa Jakarta dan daerah-daerah sekitarnya, yakni Bekasi, Depok, Bogor, dan Tangerang.

Menurutnya, kondisi mobilitas manusia seperti dari daerah Jabodetabek menuju Jakarta, juga akan terjadi di Semarang, Kedungsepur, dan kota-kota lainnya.

Pengembangan transportasi di berbagai kota juga sangat masif, sehingga pengembangan diharapkan dapat berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan pekerjaan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

”Kondisi Jakarta juga akan terjadi di kota-kota lain. Pengembangan kota-kota lain juga sangat masif, dan kita ingin mengembangkan supaya berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan pekerjaan, dan menyejahterakan masyarakat,” harapnya.

 

Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Pemprov Jateng

Ruangan komen telah ditutup.