Murianews, Kudus – Ketersediaan papan penunjuk arah jalan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah dianggap masih kurang. Dinas Perhubungan (Dishub) Kudus mengakui hal tersebut dan berniat menambah papan penunjuk jalan di tahun ini.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kudus, Catur Sulistiyanto mengatakan, saat ini kebanyakan penunjuk arah hanya berada di area jalan protokol.
Pengamatan Murianews, di beberapa jalan protokol memang sudah banyak tersedia papan penunjuk arah. Terutama di Jalan Sunan Kudus, Jalan Sunan Muria, Jalan Ahmad Yani, Jalan Jenderal Sudirman, dan jalan protokol lainnya.
”Kalau di jalan protokol sudah banyak. Tetapi selain di jalan protokol masih butuh papan penunjuk arah,” katanya, Sabtu (28/1/2023).
Catur menjelaskan, papan penunjuk arah masih dibutuhkan. Salah satunya untuk mengarahkan masyarakat dari luar Kudus menuju ke tempat wisata. Sehingga wisatawan yang hendak berkunjung ke Kota Kretek tidak kebingungan.
”Ke arah tempat wisata juga perlu ditambah. Nanti kami koordinasi dengan Disbudpar. Kemudian penunjuk ke arah Kejaksaan juga kemarin minta dibuatkan. Selain itu papan penunjuk jalan ke balai desa juga kami upayakan,” sambungnya.
Baca: Wamen Raja Juli Antoni Serahkan Puluhan Sertifikat Wakaf di Kudus
Pihaknya akan mengupayakan penambahan papan penunjuk jalan di tahun ini. Sehingga warga dari luar Kudus tidak kebingungan saat berada di Kabupaten Kudus.
”Harapan kami semakin banyak papan penunjukan jalan semakin memudahkan menunjukkan arah jalan,” imbuhnya.
Kepala Seksi Sarana Prasarana Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Dishub Kudus Nanang Ary Wibowo mengatakan, pihaknya tidak menampik masih membutuhkan tambahan papan penunjuk jalan. Terutama di Jalan dr Lukmono Hadi hingga Jalan DR Ramelan.
”Setelah median jalannya dibongkar, kami masih membutuhkan papan penunjuk jalan lagi. Kami upayakan ditambah di tahun ini,” katanya.
Baca: DBD Mulai Menghantui Warga Kudus
Pihaknya akan mengupayakan penambahan papan penunjuk arah menggunakan anggaran di Perubahan APBD 2023.
Reporter: Vega Ma’arijil Ula
Editor: Ali Muntoha
Ruangan komen telah ditutup.