Mengunjungi Candi Sari, Bangunan Bersejarah di Yogyakarta yang Nyaris Tersembunyi

Murianews, Yogyakarta – Selain panorama alam, ada banyak bangunan bersejah di Yogyakarta yang bisa dikunjungi wisatawan. Selain benteng dan gua, bangunan bersejarah masa lalu juga berupa candi.
Ada banyak sekali candi masa lalu di Yogyakarta. Salah satunya adalah Candi Sari yang keberadaannya nyaris tersembunyi meski ada di tengah kota.
Cansi Sari memang kalah tenar dibandingkan dengan candi-candi lain di Yogyakarta memang. Meski demikian, candi ini menyimpan jejak sejarah penting pada masa lalu.
Baca juga: Mengunjungi Candi Sewu, Bangunan Abad ke-8 yang Erat Kaitannya dengan Legenda Roro Jonggrang
Melansir dari laman Visitingjogja, Jumat (27/1/2023), Candi Sari atau yang bisa disebut Candi Bendan terletak di Desa Bendan, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Lokasinya tidak jauh dari pusat Kota Yogyakarta hanya berjarak kurang lebih 1 km ke arah timur. Candi ini bercorak agama Budha tampak dari bentuk stupa yang bisa kita lihat di bagian atap candi.
Candi Sari menghadap ke timur berukuran kurang lebih 17,30 x 10 x 17 meter. Candi ini berbentuk persegi dengan jendela di setiap sisi bangunan candi. Sedikit berbeda dengan candi pada umumnya yang memiliki 1 ruang dan 1 tingkatan, di bangunan Candi Sari kita akan menemukan 3 ruangan yang berjajar masing-masing dihubungkan dengan pintu dan jendela.
Adanya beberapa jendela dalam bangunan candi membuat sirkulasi udara tetap terjaga. Dipercaya konon candi ini pada masanya digunakan sebagai tempat tinggal bagi para biksu sehingga terdiri dari beberapa tingkatan.
Pada bagian luar bangunan candi kita bisa melihat pahatan-pahatan arca dewa Boddhisatva dan dewi Tara. Di bagian depan pintu terdapat dua arca. Pahatan arcanya berjumlah sekitar 36 buah dengan pembagian masing-masing di sisi timur, utara, dan selatan 8 buah sedangkan di sisi timur 12 buah.
Secara umum pahatan arca digambarkan membawa bunga teratai berwarna merah dan biru dan dalam sikap Tribangga atau lemah gemulai. Selain pahatan arca, di dinding candi kita bisa melihat pahatan dengan corak manusia burung atau yang biasa disebut dengan Kinara Kinari, Kumuda atau bunga dan daun yang menjulur, dan Kalamakara candi.
Diketahui candi ini ditemukan pada tahun 1929 dalam keadaan yang rusak sehingga dilakukan pemugaran pada tahun 1930. Belum diketahui pasti kapan Candi Sari dibangun namun jika menilik dari lokasinya yang tidak jauh dari Candi Kalasan maka diperkirakan candi ini dibangun pada abad ke 8 Masehi. Konon pembangunan Candi Sari diprakarsai Dinasti Syailendra.
Jika anda sedang berlibur ke Yogyakarta tempat wisata sejarah ini sangat sayang untuk anda lewatkan. Selain keindahan dan kemegahan candi yang ditawarkan, tiket untuk masuk ke candi juga relatif terjangkau hanya Rp 5.000 untuk orang dewasa. Candi Sari buka setiap hari mulai dari pukul 09.00 sampai 17.00 WIB.
Namun waktu yang disarankan untuk berkunjung ke sini adalah pada saat pagi hari. Pada pagi hari suasana Candi Sari sangat sejuk dan tenang apalagi pengunjung masih sedikit yang datang. Sehingga kita lebih leluasa untuk berkeliling dan tentunya berburu foto yang bagus.
Penulis: Dani Agus
Editor: Dani Agus
Sumber: visitingjogja.jogjaprov.go.id
Ruangan komen telah ditutup.