Portal berita lokal yang menyajikan informasi dari Kudus, Jepara, Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan secara cepat, tepat, dan akurat.

Sering Menggunakan Gadget? Ketahui, Ini Bahaya dari Paparan Sinar Biru bagi Kesehatan

Sering Menggunakan Gadget Ketahui Ini Bahaya dari Paparan Sinar Biru bagi Kesehatan

Foto: Ilustrasi menggunakan gadget (StockSnap dari Pixabay)

Murianews, Kudus – Gagdet atau gawai saat ini sudah menjadi kebutuhan hampir semua orang. Mulai dari anak-anak sampai orang tua sudah membutuhkan gadget untuk sekadar berkomunikasi atau menunjang aktivitas sehari-hari.

Terlebih dengan datangnya pandemi Covid-19, kebutuhan terhadap gadget ini makin meningkat. Termasuk pada anak sekolah yang membutuhkan gadget untuk belajar secara daring.

Banyak hal yang bisa dilakukan melalui gadget, mulai dari membaca buku, menonton film, memesan makanan, bermain, dan lainnya. Untuk itu, penting sekali memperhatikan dalam penggunaan gadget sehari-hari.

Baca juga: Jangan Biarkan Anak Kecanduan Gadget, Ini Bahayanya!

Jangan sampai mengalami kecanduan gadget, atau kondisi dimana mereka ini tidak bisa menjalani kegiatannya satu haripun tanpa ada gadget di dekatnya. Pasalnya, paparan sinar biru atau blue light dari gadget ini bisa berdampak bagi kesehatan.

Apa itu blue light atau sinar biru?

Melansir dari Hellosehat, Kamis (5/1/2023), dalam ilmu kesehatan mata, sinar biru adalah cahaya yang tampak dengan panjang gelombang pendek, sekitar 415 hingga 455 nm, dan tingkat energi yang tinggi.

Sumber alami terbesar dari sinar jenis ini adalah matahari. Selain matahari, cahaya biru juga berasal dari berbagai layar digital. Seperti, layar komputer, televisi, smartphone, dan peralatan elektronik lainnya.

Beberapa jenis pencahayaan modern, seperti lampu LED (light-emitting diode) dan CFL (compact fluorescent lamps), juga menghasilkan cahaya biru dalam level yang tinggi.

Pada siang hari, manusia sering terpapar sinar biru dari cahaya matahari. Sinar biru pada siang hari bermanfaat untuk meningkatkan perhatian dan mood seseorang.

Tak hanya itu, sinar biru dari matahari juga berperan dalam pengaturan jam biologis seseorang, dikenal sebagai circadian rhythm atau ritme sirkadian.

Dampak sinar biru pada kesehatan

Sinar biru akan menjadi hal berbahaya bagi kesehatan ketika seseorang terlalu sering terkena paparannya yang berasal dari layar perangkat elektronik pada malam hari.

Misalnya menatap layar komputer terlalu lama atau perangkat elektronik lainnya. Berikut ini berbagai dampak blue light yang perlu Anda waspadai.

1. Mengganggu ritme sirkadian

Paparan cahaya biru yang berlebihan pada malam hari bisa menyebabkan penurunan dalam produksi hormon melatonin, yaitu hormon yang mengatur siklus tidur seseorang.

Secara normal, tubuh memproduksi hormon melatonin dalam jumlah yang sedikit pada siang hari, kemudian akan bertambah jumlahnya pada waktu-waktu tertentu. Produksi hormon melatonin akan mencapai puncaknya pada tengah malam.

Terlalu banyak terkena paparan blue light pada malam hari mengakibatkan mundurnya jadwal tidur seseorang, bahkan bisa me-reset jam tidur orang tersebut pada jangka waktu yang panjang.

Situs National Institute of General Medical Sciences menyebutkan bahwa perubahan ritme sirkadian ini dapat menyebabkan gangguan tidur dan bisa menimbulkan penyakit kronis. Seperti obesitas, depresi, hingga gangguan bipolar.

2. Menyebabkan kerusakan retina

Seperti sinar tampak lainnya, cahaya biru bisa masuk ke dalam mata. Namun, mata manusia tidak mempunyai proteksi yang cukup dari paparan cahaya biru, baik yang berasal dari sinar matahari maupun peralatan elektronik, seperti HP.

Sebuah studi dari Harvard University menyatakan bahwa blue light telah lama diidentifikasikan sebagai sinar yang paling berbahaya bagi retina. Setelah menembus bagian luar mata, cahaya biru akan mencapai retina dan bisa menimbulkan efek jangka panjang berupa kerusakan.

Akibat paparan sinar gadget yang berlebihan, Anda memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena gangguan mata, seperti glaukoma, degenerasi makula, dan penyakit retina degeneratif.

Dalam panjang gelombang tertentu, cahaya biru berkaitan dengan age-related macular degeneration (AMD) atau degenerasi makula yang bisa berujung pada hilangnya kemampuan melihat. Ini artinya paparan sinar gadget bisa menyebabkan kebutaan itu mungkin saja terjadi.

3. Meningkatkan risiko katarak

Lensa mata mampu menyaring cahaya gelombang pendek secara efektif. Ini dapat melindungi retina dari kerusakan akibat blue light. Namun, ketika memberikan efek perlindungan untuk retina, lensa justru mengalami penurunan transparansi atau perubahan warna, sehingga menyebabkan pembentukan katarak.

Seperti diketahui, paparan sinar matahari merupakan salah satu faktor risiko terjadinya katarak. Jika Anda terlalu sering terpapar blue light dari gadget, Anda mungkin lebih berisiko mengalami penurunan fungsi lensa, sehingga lebih mudah terserang katarak.

4. Menimbulkan kelelahan pada mata

Seiring dengan perkembangan zaman, kebanyakan orang menghabiskan waktu di depan layar digital. Kegiatan-kegiatan ini menyebabkan suatu kondisi kelelahan mata yang dikenal sebagai digital eye strain yang bisa memengaruhi produktivitas seseorang.

Gejala dari digital eye strain antara lain pandangan yang kabur, susah fokus, iritasi dan mata kering, sakit kepala, dan leher. Selain jarak antara mata dengan layar dan durasi penggunaan, cahaya biru yang disalurkan oleh layar HP juga berperan sebagai faktor kunci dari kelelahan mata ini.

5. Memicu permasalahan pada kulit

Sebuah studi menunjukkan bahwa paparan sinar biru yang terlalu lama menyebabkan kerusakan sel-sel pada kulit dan menyebabkan penuaan dini. Paparan blue light yang berkepanjangan juga bisa mempercepat pemecahan kolagen dan elastin yang bertanggung jawab untuk mengencangkan kulit agar terlihat awet muda.

Bagaimana cara mengurangi dampak sinar biru pada gadget?

Jika paparan blue light dari ponsel pintar, tablet, dan layar komputer mengganggu kesehatan mata, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi paparan sinar biru, di antaranya sebagai berikut.

1. Kurangi screen-time untuk mengistirahatkan mata.

2. Memasang filter atau antiradiasi pada layar gadget.

3. Memakai kacamata antiradiasi untuk menghalangi blue light.

4. Menggunakan lensa antireflektif untuk mengurangi mata silau.

5. Ganti dengan lensa intraokular (IOL) untuk melindungi mata dan retina dari blue light.

6. Daripada menggunakan sinar biru, ganti dengan lampu merah yang redup saat malam hari.

7. Mematikan perangkat elektronik beberapa jam sebelum tidur dan mematikan lampu pada saat tidur.

Kebiasaan memainkan perangkat elektronik pada malam hari memang sulit dihilangkan. Namun, Anda bisa mengurangi dampak dari paparan blue light dengan cara di atas.

 

 

Penulis: Dani Agus
Editor: Dani Agus
Sumber: hellosehat.com

Ruangan komen telah ditutup.