Ini Manfaat Melakukan Cek Gula Darah secara Rutin

Foto: Ilustrasi diabetes (Steve Buissinne dari Pixabay)
Murianews, Kudus – Diabetes merupakan penyakit yang banyak dialami oleh masyarakat Indonesia. Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan ciri-ciri berupa tingginya kadar gula (glukosa) darah.
Glukosa yang menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik dapat menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh. Glukosa sendiri merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia.
Jika diabetes tidak dikontrol dan ditangani dengan baik, dapat menimbulkan berbagai komplikasi penyakit. Oleh sebab itu, penting sekali mengetahui gejala umum diabetes sejak dini.
Baca juga: Ketahui, Ini Ciri Luka di Kaki Akibat Penyakit Diabetes dan Cara Pengobatannya
Dengan demikian, penyakit ini bisa ditangani dengan tepat agar terhindar dari komplikasi yang membahayakan penderita diabetes.
Melansir dari Halodoc, Sabtu (31/12/2022), menurut data International Diabetes Federation (IDF), jumlah diabetesi atau penderita diabetes di Indonesia pada 2021 sebanyak lebih dari 19 juta jiwa. Angka ini diprediksi meningkat tajam, mencapai 28 juta pada 2045. Sangat banyak, bukan?
Dampak dari komplikasi diabetes tidak hanya membuat luka sulit sembuh dan rentan terserang infeksi, tapi juga berisiko memicu penyakit serius lainnya. Sebut saja serangan jantung, stroke, infeksi kaki, hingga gagal ginjal.
Itulah mengapa penting untuk mengontrol kadar gula darah . Nah, cara yang bisa dilakukan adalah dengan disiplin menerapkan pola hidup sehat dan melakukan cek gula darah secara rutin.
Pentingnya Kontrol Gula Darah
Kadar gula darah menunjukkan jumlah glukosa dalam darah. Glukosa adalah salah satu jenis gula sederhana. Glukosa merupakan sumber energi utama untuk sel-sel tubuh yang bisa didapatkan dari makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Makanan dan minuman tinggi gula dapat menyebabkan kadar gula darah setelah makan melonjak naik. Makanan dan minuman tinggi gula juga cenderung tinggi kalori tanpa kandungan nutrisi yang baik sehingga rentan menyebabkan masalah kegemukan, sekaligus risiko diabetes.
Kadar gula darah bisa naik dan turun sepanjang hari. Bagi diabetesi, perubahan tersebut bisa lebih besar dan lebih fluktuatif, dibandingkan dengan orang yang tidak diabetes. Kalau sampai tidak terkontrol, risiko komplikasi pada diabetesi bisa jadi lebih besar. Itulah mengapa memantau kadar gula darah amat penting bagi diabetesi.
Cek gula darah secara teratur merupakan salah satu cara untuk mengelola diabetes tipe 1 maupun tipe 2. Dengan cara tersebut, kita bisa mencari tahu apa yang membuat kadar gula darah naik atau turun. Misalnya, akibat konsumsi makanan, minuman, obat, atau karena aktivitas fisik tertentu.
Dengan begitu, kita bisa mengantisipasi faktor pemicu naiknya gula darah, dan bekerja sama dengan dokter untuk menentukan rencana perawatan yang terbaik. Rencana perawatan yang dilakukan dengan baik bisa membantu menurunkan risiko komplikasi diabetes.
Kontrol gula darah bisa membantu diabetesi mengetahui kapan gula darah mereka terlalu rendah (hipo) atau terlalu tinggi (hiper). Dengan begitu, diabetesi bisa mengenal tubuh mereka sendiri dan cara kerjanya. Hal itu dapat membantu diabetesi dan dokter segera melakukan penanganan.
Cara Melakukan Cek Gula Darah Sewaktu
Kita bisa melakukan cek gula darah sendiri dengan menggunakan alat pengukur gula darah mandiri. Cara menggunakan pengukur gula darah cukup mudah, yaitu:
- Setelah mencuci tangan, masukkan strip uji ke meteran.
- Gunakan perangkat tusuk untuk menusuk ujung jari dan mendapatkan sampel darah.
- Sentuh dan tahan ujung strip tes ke tetesan darah dan tunggu hasilnya.
- Tingkat glukosa darah akan muncul di layar meteran.
Namun, tiap alat pengukur mungkin sedikit berbeda, jadi selalu ikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan. Selain pengecekan kadar gula darah mandiri, kita juga bisa melakukan cek gula darah di laboratorium atau penyedia jasa tes kesehatan.
Umumnya, kita diminta untuk berpuasa sebelum pengukuran guna mendapatkan hasil pengukuran kadar gula darah puasa.
Jika pengukuran kadar gula darah dilakukan tanpa berpuasa sebelumnya, hasil pengukuran 200 mg/dL atau lebih tinggi dapat menjadi indikasi diabetes. Untuk pengukuran kadar gula darah yang dilakukan setelah berpuasa sepanjang malam, batas normal untuk kadar gula darah puasa ini adalah kurang dari 100 mg/dL.
Hasil pengukuran kadar gula darah puasa dalam rentang 100-125 mg/dL termasuk prediabetes, sedangkan hasil pengukuran lebih dari 125 mg/dL masuk dalam kategori diabetes. Perlu diingat bahwa hasil pengukuran kadar gula darah harus dikonsultasikan lebih lanjut dengan dokter untuk diagnosis yang tepat.
Penulis: Dani Agus
Editor: Dani Agus
Sumber: halodoc.com
Ruangan komen telah ditutup.