Kirim BBM ke Karimunjawa Jepara, Kapal Perang Dikerahkan

Murianews, Jepara – Pengiriman BBM ke Karimunjawa, Kabupaten Jepara terganggu lantaran cuaca buruk. Kapal perang pun dikerahkan untuk mengirim BBM itu.
Rencana itu diungkapkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ia beralasan, hanya kapal perang yang masih memungkinkan untuk mengirim BBM saat cuaca buruk terjadi.
Area Manager Communication, Relation and Corporate Social Responsibility Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga Brasto Galih Nugroho, berterima kasih atas dukungan Pemprov Jateng, Lantamal V Surabaya dan Lanal Semarang atas bantaun tersebut.
Baca: Dua Mayat Ditemukan di Pantai Jepara, Identitas Mulai Terkuak
Menurutnya, Pertamina punya dua opsi untuk pengiriman BBM ke Karimunjawa. Pertama, tetap dengan kapal self propelled oil barged (SPOB) atau kapal pengangkut BBM. Kapal SPOB sudah sejak beberapa hari lalu untuk mengangkut BBM dari Semarang ke SPBU Karimunjawa.
’’Namun, kapal belum bisa berangkat karena terkendala gelombang tinggi dan cuaca ekstrem,’’ terang Brasto kepada Murianews, Senin (2/1/2023).
Sedangkan opsi kedua adalah menggunakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI). Pertamina sudah berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Tengah, Lantamal V Surabaya, dan Lanal Semarang.
Kapal perang pun disiapkan dari Surabaya. Pemilihan penggunaan kapal perang lantaran punya dimensi lebih besar dari SPOB dan tahan gelombang tinggi.
Soal jadwal penyeberangan, Brasto menyatakan, berdasarkan informasi dari Lanal Semarang, besok sore diestimasikan KRI sampai di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang.
Baca: Cuaca Masih Buruk, Karimunjawa Darurat BBM
Namun kapal perang itu tak bisa langsung berlayar ke Karimunjawa. Sebab, masih ada proses untuk mempersiapkan pelayaran.
’’Estimasi Rabu pekan ini KRI berangkat dari Semarang ke Karimunjawa. Kalau SPOB, masih menunggu cuaca (membaik, red),’’ jelas Brasto.
Sebelumnya, SPOB direncanakan akan mengirim Pertalite 40 kiloliter dan Biosolar 95 kiloliter ke Karimunjawa. Namun, jika nanti menggunakan KRI, kuota yang dikirim dimungkinkan bertambah.
’’Nanti akan disesuaikan dengan dimensi kapalnya. Kalau pakai KRI, akan pakai mobil tangki masuk ke KRI,’’ kata Brasto.
Reporter: Faqih Mansur Hidayat
Editor: Zulkifli Fahmi
Ruangan komen telah ditutup.