Ketahui, Ini Ciri Luka di Kaki Akibat Penyakit Diabetes dan Cara Pengobatannya

Murianews, Kudus – Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan ciri-ciri berupa tingginya kadar gula (glukosa) darah. Glukosa yang menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik dapat menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh.
Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia. Jika diabetes tidak dikontrol dan ditangani dengan baik, dapat menimbulkan berbagai komplikasi penyakit.
Oleh sebab itu, penting sekali mengetahui gejala umum diabetes sejak dini. Dengan demikian, penyakit ini bisa ditangani dengan tepat agar terhindar dari komplikasi yang membahayakan penderita diabetes.
Baca juga: Benarkah Diabetes Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi? Ini Penjelasannya
Diabetes melitus adalah sebuah penyakit pada metabolik yang disebabkan oleh kadar gula darah dari masalah sekresi insulin. Umumnya, kadar glukosa darah dikontrol dengan ketat oleh hormon yang diproduksi oleh pankreas atau disebut insulin.
Banyak orang yang beranggapan jika diabetes bisa mengakibatkan luka pada bagian tubuh. Paling umum adalah pada bagian kaki.
Melansir dari Halodoc, Sabtu (31/12/2022), luka di kaki akibat diabetes atau diabetic ulcer adalah komplikasi umum dari diabetes. Terutama yang tidak terkelola dengan baik melalui metode seperti diet, olahraga, dan pengobatan insulin.
Luka dapat terbentuk akibat jaringan kulit rusak dan mengekspos lapisan di bawahnya. Kondisi ini paling umum terjadi pada jempol kaki, dan dapat memengaruhi kaki sampai ke tulang.
Semua pengidap diabetes dapat mengalami luka ini. Namun, perawatan kaki yang baik dapat membantu mencegahnya.
Ciri Luka di Kaki Akibat Diabetes
Tanda-tanda luka di kaki akibat diabetes tidak selalu jelas. Terkadang, ini bahkan tidak akan menunjukkan gejala sampai luka tersebut terinfeksi.
Namun, beberapa gejala yang harus kamu waspadai adalah:
1. Perubahan pada Kulit atau Kuku Kaki
Ciri utama yang perlu kamu waspadai adalah perubahan pada kulit atau kuku kaki. Termasuk luka, lecet, kapalan atau perubahan pada warna kulit.
2. Keluarnya Cairan atau Nanah
Jika luka telah terinfeksi, biasanya akan muncul nanah dan keluarnya cairan kental dari luka.
3. Bau Busuk
Luka di kaki akibat diabetes juga dapat mengeluarkan bau busuk yang mengganggu.
4. Nyeri, Kemerahan, dan Pembengkakan
Luka yang terjadi akibat diabetes juga dapat menimbulkan rasa nyeri, dengan pembengkakan dan kemerahan pada area luka.
5. Munculnya Eschar
Eschar adalah jaringan hitam yang dapat terbentuk di sekitar luka. Ini dapat terbentuk karena tidak adanya aliran darah yang sehat ke daerah sekitar luka.
Apa yang Jadi Penyebabnya?
Gula darah tinggi jangka panjang dapat menyebabkan jenis kerusakan saraf yang bernama neuropati terkait diabetes. Kondisi ini dapat terjadi di seluruh tubuh, tetapi paling sering di tungkai dan kaki.
Kerusakan saraf ini dapat menyebabkan mati rasa dan membuat pengidap diabetes tidak menyadari lecet, luka, atau sakit di kaki. Hingga akhirnya, luka menjadi tidak terobati dan jadi terinfeksi.
Selain itu, diabetes juga dapat memengaruhi aliran darah ke tungkai dan kaki. Orang dengan diabetes lebih mungkin mengembangkan penyakit arteri perifer. Kondisi ini menyebabkan arteri menjadi menyempit atau tersumbat.
Hal ini juga bisa jadi penyebab luka di kaki akibat diabetes. Karena berkurangnya aliran darah (sirkulasi yang buruk) dapat mempersulit penyembuhan luka atau infeksi terkait diabetes.
Pengobatan untuk Luka Diabetes
Perawatan untuk luka di kaki akibat diabetes mungkin termasuk:
- Membersihkan luka.
- Menguras cairan atau nanah dari luka.
- Menghilangkan jaringan yang mati atau terinfeksi (disebut debridement).
- Membalut luka dengan perban dan memberi salep khusus untuk menyerap cairan ekstra, melindungi luka dan membantu penyembuhannya.
- Menggunakan kursi roda atau kruk untuk mengurangi beban pada kaki yang sakit.
- Meresepkan antibiotik oral atau intravena untuk mengelola dan menghilangkan infeksi.
Bergantung pada seberapa parah infeksinya, dokter mungkin merekomendasikan rawat inap. Terkadang, amputasi diperlukan untuk mencegah infeksi menyebar ke bagian tubuh yang lain.
Tips Pencegahan yang Bisa Kamu Lakukan
Luka di kaki akibat diabetes dapat kamu cegah dengan memastikan kadar gula darah tetap stabil. Selain itu, upaya lain yang bisa kamu lakukan adalah:
- Mencuci kaki setiap hari.
- Memotong kuku kaki secara rutin, tapi jangan terlalu pendek.
- Menjaga kaki tetap kering.
- Sering mengganti kaus kaki.
- Memakai sepatu yang pas.
Luka di kaki akibat diabetes dapat kembali setelah terobati. Jaringan parut dapat terinfeksi jika area luka menjadi parah. Jadi, dokter mungkin menyarankan untuk memakai sepatu khusus untuk pengidap diabetes untuk mencegah luka kembali.
Jika kamu atau orang terdekat mengalami diabetes, pastikan untuk menjalani pengobatan dari dokter.
Penulis: Dani Agus
Editor: Dani Agus
Sumber: halodoc.com
Ruangan komen telah ditutup.