Temuan Bayi di Mijen Kudus, Ada Surat Bertuliskan Ayat Alquran

Murianews, Kudus – Sebuah surat hingga liontin kalung ditemukan di dekat bayi perempuan yang ditemukan teras rumah yang berada di Desa Mijen, Kaliwungu, Kudus, Sabtu (31/12/2022) dini hari. Dalam secarik kertas yang ditinggalkan itu, bertuliskan beberapa ayat Alquran.
Di antaranya, Surat Al Maidah ayat 3, Al Hujurat ayat 13, surat Al Alaq ayat 1-5, surat Al- Qadr, hingga surat Al-Fill.
Kemudian di baliknya terdapat tulisan pesan yang bersisi permohonan bagi yang menemukan bayi tersebut diminta untuk merawatnya dengan baik. Di bawahnya ada ucapan terimakasih dan sejumlah huruf bertuliskan ”ALCA’.
”Bagi yang menemukan tolong dirawat dengan baik, terimakasih “ALCA”, ” isi pesan di secarik kertas tersebut.

Sementara Kapolsek Kaliwungu, AKP Hadi Noor Cahyo mengatakan, sejumlah barang bawaan dari bayi tersebut juga ditemukan di lokasi. Mulai tas berwarna merah maroon, selimut, kain, tisu basah dan minyak telon.
”Ada juga liontin dan surat yang intinya bagi yang menemukan dimohon untuk dirawat,” katanya.
Saat ini pihaknya juga tengah melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa orang tua bayi yang tega meninggalkan begitu saja bayinya tersebut.
Baca: Bayi Perempuan Ditemukan Tengah Malam di Teras Rumah Warga Mijen Kudus
Sebelumnya diberitakan, bayi perempuan ditemukan di atas kursi teras rumah warga di Desa Mijen RT 7 Rw 4, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (31/12/2022) dini hari. Rumah tersebut diketahui milik Sulastri (64).
”Bayi itu ditemukan sekitar pukul 00.30 WIB,” kata Kapolsek Kaliwungu.
Baca: Begini Kondisi Bayi yang Ditemukan di Mijen Kudus
Saat itu penguni rumah sudah dalam posisi tertidur. Namun tiba-tiba Sulastri terbangun setelah mendengar ada suara tangisan bayi dari depan rumahnya.
”Kemudian membangunkan anaknya, dan mengecek sumber suara tangisan itu,” ucapnya.
Benar saja, setelah dicek keluar ternyata ada sebuah tas yang berisi bayi tersebut. Penemuan bayi tersebut lantas dilaporkan ke Polsek Kaliwungu.
Reporter: Yuda Auliya Rahman
Editor: Ali Muntoha
Ruangan komen telah ditutup.