Jumat, 29 Maret 2024

Ini Risiko Kikir Gigi yang Perlu Diketahui sebelum Mencoba

Murianews
Senin, 26 Desember 2022 22:04:02
Foto: Ilustrasi (Reto Gerber dari Pixabay)
Murianews, Kudus – Banyak upaya yang dilakukan agar memiliki bentuk gigi yang ideal. Salah satunya adalah dengan melakukan kikir gigi. Tindakan kikir gigi dilakukan dengan mengikis bagian ujung gigi. Kikir gigi ini dilakukan oleh mereka yang ukuran giginya terlalu besar atau tidak rata. Namun, perlu diketahui, tindakan kikir gigi ini memiliki berbagai risiko kesehatan. Hal ini penting diketahui sebelum mencoba kikir gigi. Baca juga: Jumlah Gigi Orang Dewasa ternyata Segini Banyaknya, Sudah Pernah Menghitung? Melansir dari Halodoc, Senin (26/12/2022), lapisan email gigi perlu dikikis supaya bentuknya sesuai keinginan pasien ketika melakukan kikir gigi. Nah, email gigi punya peranan besar dalam melindungi bagian dalam gigi. Ketika jumlahnya semakin menipis, kamu berisiko mengalami berbagai permasalahan gigi di kemudian hari. Email adalah lapisan gigi paling luar yang terbentuk oleh sel-sel ameloblast. Fungsi utamanya untuk mencegah gigi supaya tidak berlubang. Kendati sangat keras, email gigi mudah terkikis oleh asam yang berasal dari proses metabolisme dan fermentasi makanan yang kamu konsumsi. Alhasil, gigi juga mudah berlubang ketika kamu tidak membersihkannya dengan baik. Selain dari makanan, ternyata kikir gigi juga mengancam fungsi utama email ini. Sebenarnya, jika setelah dikikir lapisan email masih cukup tebal dan jauh dari pulpa, tidak begitu masalah. Yang jadi masalah, ketebalan email menjadi sangat tipis setelah proses kikir. Saat email menjadi tipis dan dekat dengan pulpa, yaitu bagian tengah gigi yang terdiri atas pembuluh darah dan saraf, gigi lantas menjadi lebih sensitif dan mudah berlubang. Akibatnya, kamu rentan mengalami infeksi dan kerusakan gigi. Karena alasan ini, tindakan kikir gigi kudu dilakukan oleh dokter gigi. Apabila ketebalan email gigi tidak memungkinkan, maka sebaiknya tidak melakukan kikir dan cari alternatif tindakan lainnya. Bukannya mendapat manfaat, melakukan kikir gigi justru bisa menimbulkan kerusakan. Cara Aman Merapikan Gigi Nah, sebagai alternatif, kamu bisa melakukan recounturing atau odontoplasty untuk menangani gigi yang kurang rapi. Tindakan ini bisa dilakukan dokter gigi spesialis merapikan gigi (ortodontis) untuk mengubah panjang, bentuk, atau permukaan gigi. Prosedur ini dilakukan dalam waktu singkat, tanpa rasa sakit dan hasilnya bisa langsung terlihat. Bukan hanya mengubah ukuran gigi taring, recontouring gigi juga bisa menangani gigi yang bentuknya tidak teratur dan gigi yang retak atau bengkok. Tindakan ini juga mampu meningkatkan kesehatan mulut dan gigi secara keseluruhan. Caranya dengan menghilangkan celah atau tumpang tindih di antara gigi di mana plak atau karang gigi dapat menumpuk. Namun, recontouring tidak dianjurkan apabila gigi mengalami keretakan yang besar atau fraktur yang dalam. Tindakan ini bukan pengganti veneer atau bonding, tapi sering dikombinasikan dengan kedua prosedur tersebut. Dokter gigi memeriksa kondisi kesehatan gigi terlebih dahulu sebelum melakukan recounturing. Pemeriksaan ini berupa foto rontgen untuk melihat seberapa tebal email dan jaraknya dengan ruang pulpa. Selanjutnya, dokter menandai bagian atau daerah gigi yang akan ditindak. Setelah itu, gigi dirapikan menggunakan bor untuk menghilangkan sebagian kecil enamel gigi dan membentuk kontur sisi gigi dengan selembar strip. Terakhir, gigi dihaluskan dan dipoles.     Penulis: Dani Agus Editor: Dani Agus Sumber: halodoc.com

Baca Juga

Komentar