Jumat, 29 Maret 2024

Covid Melandai, 70 Gereja di Boyolali Gelar Ibadah Natal Tahun Ini

Murianews
Selasa, 20 Desember 2022 12:03:42
Ilustrasi Ibadah Natal di salah satu gereja di Kabupaten Blora. (MURIANEWS)
Murianews, Boyolali – Sebanyak 70 gereja di Boyolali dipastikan akan menggelar ibadah natal tahun ini. Hal ini setelah Kementerian Agama (Kemenag) memberikan kelonggaran beribdah seiring dengan melandainya wabah Covid-19. Penyelenggara Katolik Kemenag Boyolali Widihantara mengatakan, saat ini di Boyolali terdapat 181 gereja. Dari jumlah tersebut 70 di antaranya akan menggelar ibadah Natal. ”70 gereja itu berasal dari 67 gereja Kristen dan tiga gereja Katolik,” katanya seperti dikutip Solopos.com, Selasa (20/12/2022). Ia menyebutkan, untuk gereja Katolik di Boyolali total ada 18 dan yang merayakan Natal ada tiga gereja. Para jemaat akan menggelar ibadah di gerejanya masing-masing pada Sabtu malam dan Minggu pagi (24–25/12/2022). Baca: Tiga Gereja di Kudus jadi Prioritas Pengamanan saat Natal ”Untuk ibadah Tahun Baru 2023, akan dilaksanakan pada Sabtu (31/12/2022) malam dan Minggu pagi (1/1/2023),” ungkapnya. Widi mengungkapkan pelaksanaan ibadah natal tahun ini berbeda dengan 2021 karena terasa lebih longgar. Ia mencontohkan pada 2021 hanya ada 43 gereja Kristen dan 2 gereja Katolik yang melaksanakan ibadah perayaan Natal. Tak hanya itu, pembatasan dan pengetatat mobilitas warga pada 2021 juga masih dilakukan sehingga tidak memungkinkan jemaat Kristen dan Katolik yang berada di luar Boyolali untuk mudik. Ia pun memprediksi dengan kelonggaran yang ada membuat perayaan ibadah Natal di Boyolali lebih ramai. ”Pada Natal tahun kemarin juga ibadahnya dibatasi minimal 10 tahun maksimal 50 tahun sehingga yang di luar itu harus zoom atau daring. Nah, kalau tahun ini kan enggak ada pembatasan seperti itu,” jelasnya. Walaupun perayaan ibadah natal lebih longgar, Widi mengungkapkan terdapat imbauan lewat media massa dari Menteri Agama untuk tidak memasang tenda di gereja. Hal tersebut, agar tak terjadi kerumunan di gereja. Baca: Amankan Natal, 750 Personel Bersenpi Bakal Jaga Gereja di Solo “Bedanya dengan 2021 secara tegas ada peraturan dari Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri tentang status level PPKM sehingga memang ada pembatasan dalam pelaksanaan, maka banyak gereja yang tidak menyelenggarakan ibadah Natal,” jelasnya. Pelaksanaan ibadah Natal pada 2022 ini, tambahnya, hanya terdapat pembatasan jumlah dan imbauan untuk tidak memasang tenda. Itu pun, bukan sebuah aturan karena tempat duduk sudah tidak diatur jarak. Walaupun begitu, ia tetap mengimbau semua jemaat mematuhi protokol kesehatan yang ada. ”Imbauan Pak Menteri Agama terkait tenda baru akhir-akhir ini, jadi beberapa pengurus gereja mencoba bertanya ke saya kalau yang sudah terlanjur pesan bagaimana, yang sudah terlanjur ya silakan dipasang, nanti tidak usah ditambah jemaatnya, duduknya lebih berjarak saja,” ujarnya.   Penulis: Supriyadi Editor: Supriyadi Sumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar