Jumat, 29 Maret 2024

Talut Sepanjang 50 Meter di Klaten Ambrol, Dapur Hingga Kandang Warga Roboh

Murianews
Selasa, 6 Desember 2022 15:12:40
Kondisi talut sungai di Desa Ngandong, Kecamatan Gantiwarno yang ambrol gara-gara tergerus derasnya aliran sungai, Selasa (6/12/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)
Murianews, Klaten – Tingginya intensitas hujan di Klaten membuat talut sepanjang 50 meter di Desa Ngandong, Kecamatan Gantiwarno ambrol, Senin (5/12/2022) sore. Akibatnya, tembok dapur rumah milik Wiji (60) warga setempat roboh. Tak hanya itu, ambrolnya talut tersebut juga membuat kandang sapi serta pagar kebun milik Sutarjo (66) warga setempat roboh. Beruntung tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Wiji (60), pemilik rumah yang temboknya ambruk mengatakan, sebelum talut ambrol, ia mengakui hujan deras mengguyur wilayah Gantiwarno dan sekitarnya sejak siang. Meningkatnya debit air termasuk kiriman air dari wilayah hulu di Gunungkidul menggerus talut hingga talut ambrol. Ia pun mengaku sempat menggeser berbagai perabot di dapurnya lantaran sebelumnya sudah ada tanda-tanda tembok dapur retak. Hingga akhirnya talut ambrol dan menyebabkan tembok dapur roboh. ”Saat itu perasaan saya tidak enak. Saat saya di rumah tetangga untuk menyapu, tahu-tahu terdengar suara keras ternyata talut ambrol,” kata Wiji seperti dikutip Solopos.com. Sementara itu, Sutarjo mengatakan talut yang ambrol setinggi 3 meter. Akibatnya, tanah di sekitar kandang sapi yang berada di tepi sungai milik tetangganya bernama Hardi ambles sekitar 3 pekan lalu. Amblesnya tanah itu membuat kandang rusak dan sapi diungsikan. Sementara, ambrolnya talut itu merusak pagar kebun milik Sutarjo. ”Alirannya sangat deras, akhirnya talut ambrol,” kata Sutarjo. Terpisah Pj Kades Ngandong Edi Priyanta menjelaskan ada dua lokasi talut ambrol di sisi timur dan sisi barat alur sungai tersebut. Di sisi barat, talut ambrol berdampak pada dapur rumah dan kandang milik warga. Sementara, ambrolnya talut di sisi timur mengancam akses menuju embung. ”Warga tidak sampai mengungsi. Untuk kebutuhan mendesak, kami sudah koordinasi dengan SDA DPUPR dan BPBD. Hasil asesmen akan dikirimkan ke Pemkab. Hasil koordinasi tadi nanti akan ada penyiapan beronjong untuk penguatan sementara,” kata Edi.   Penulis: Supriyadi Editor: Supriyadi Sumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar