Kamis, 28 Maret 2024

Momen Pelatih Jepang Membungkuk Minta Maaf

Murianews
Selasa, 6 Desember 2022 10:34:37
Momen pelatih Jepang membukuk minta maaf mewarnai akhir pertandingan Kroasia vs Jepang di Al Janoub Stadium, Selasa (6/12/2022) dinihari WIB. Ini adalah akhir Tim Samurai Biru di Piala Dunia 2022. (facebook.com/photo/?fbid)
Murianews, Doha – Momen pelatih Jepang membukuk minta maaf mewarnai akhir pertandingan Kroasia vs Jepang di Al Janoub Stadium, Selasa (6/12/2022) dinihari WIB. Ini adalah akhir Tim Samurai Biru di Piala Dunia 2022. Pelatih Timnas Jepang Hajime Moriyasu membukukan badanya, di hadapan para pendukung Jepang yang hadir di Stadion Al Janoub. Hal ini terjadi beberapa saat setelah timnya tersingkir, karena gagal di babak adu tendangan pinalti. Apa yang dilakukan Moriyasu merupakan sikap luhur yang ada di tradisi Jepang. Permohonan maaf yang tak terhingga disampaikannya, karena telah gagal membawa Jepang terus berada di turnamen. Inilah salah satu identitas budaya Jepang, yang dihadirkan di Piala Dunia 2022. Sebuah sikap ksatria, dengan mengakui kekalahan dari lawan, dan memintakan maaf pada semua bagian tim Jepang. Jepang, peringkat 24 dunia, bagaimanapun telah mencitrakan wajah sepak bola Asia dengan sangat luar biasa di Piala Dunia 2022. Mereka mengalagkan Spanyol dan Jerman di babak penyisihan. Tidak hanya itu, Tim Jepang juga menjadi salah satu tim yang selalu mengusung nilai-nilai timur yang luhur dan rendah hati. Apa yang dilakukan Moriyasu bukan satu-satunya sikap hebat yang ditunjukan Jepang di Piala Dunia 2022. Sepanjang turnamen berlangsung, Jepang memiliki kebiasaan unik saat menempati ruang ganti di stadion tempat mereka bermain. Mereka selalu meinggalkan ruang ganti dalam kondisi bersih dan rapi. Ini menjadi sesuatu yang sangat berbeda denga napa yang dilakukan sebagian besar tim yang berlaga. Jika tim-tim lain meninggalkan ruang ganti dengan kondisi berantakan, maka Jepang tidak melakukan hal seperti itu. BACA JUGA: Kroasia Hancurkan Keberanian Jepang Tidak hanya tim Jepang yang melakukan perilaku luhur bangsa timur. Para pendukung mereka juga selalu menunjukan sikap sportif dan rendah hati sepanjang turnamen. Mereka bahkan selalu membersihkan tribun tempat mereka menonton dari sampah yang mereka bawa. Tim Jepang sendiri, dari sisi permainan tidaklah mengecewakan meski gagal melanjutkan ke perempat final. Mereka menunjukan bahwa Asia kini tidak bisa dipandang sebelah mata, untuk urusan sepak bola. Saat menghadapi Kroasia, mereka membuktikan mampu menangani tim sekelas Kroasia, yang sebelumnya merupakan finalis Piala Dunia 2018. Jepang hanya kurang beruntung, di tengah banyaknya peluang yang terjadi di sepanjang pertandingan.   Penulis: Budi Santoso Editor: Budi Santoso

Baca Juga

Komentar