Jumat, 29 Maret 2024

Paulo Benton, Pentingkan Tim Ketimbang Individu

Murianews
Senin, 28 November 2022 16:17:49
Paulo Bento, pelatih Korea Selatan yang keras kepala. (.facebook.com/photo?fbid)
Murianews, Doha – Paulo Bento, pentingkan tim ketimbang individu. Pelatih Korea Selatan berkebangsaan Portugal ini memberikan pernyataan tentang prinsip-prinsip melatihnya. Selama lebih dari 4 tahun, Paulo Bento telah menjadi pelatih Timnas Korea Selatan. Pelatih ini dikenal keas kepala. Keputusannya terkadang mengundang kritik bagi para pendukung Tim Taeguk Warriors. Salah satu momen yang sangat mencuat adalah saat dirinya memutuskan tak memanggil atau memainkan Lee Kang-in di timnya. Keputusan keras kepalanya membuat dirinya mendapatkan kritikan dari publik sepak bola Korea Selatan. Lee Kang-in adalah salah satu sosok pemain muda Korea Selatan yang tengah menanjak, dan disebut-sebut sebagai penerus Son Heung-min. Namun Bento dalam beberapa kesempatan bergeming dengan tidak memanggil atau tidak memainkannya. ”Terkadang, mereka lebih fokus pada individu daripada kolektif. Tapi itu bagian dari budaya mereka. Sebagai pelatih kepala, saya harus fokus pada kolektivitas. Sejauh ini, kami mendapat hasil bagus berdasarkan kolektivitas," ujar Bento memberikan alasan. Lee Kang-in yang saat ini berusia 21 tahun kini menjadi bagian Taeguk Warriors di Piala Dunia 2022. Di Korea Selatan pemain ini telah menjadi salah satu yang populer. Lee adalah pemain terbaik Piala Dunia U-20 FIFA pada 2019. Saat itu dirinya berusia 18 tahun, dan menjadi bagian dari Tim Korea Selatan yang finis sebagai runner-up Piala Dunia U-20 2019. Saat publik meminta Bento agar memanggilnya ke Timnas Senior, Bento tidak begitu saja mengiyakan. BACA JUGA: Korea Selatan Khawatir Kondisi Kim Min-jae Bento sempat memainkan Lee pada Maret 2021 namun kemudian meninggalkannya. Di Piala Dunia 2022, Bento juga hanya memainkan Lee Kang-in dari bangku cadangan saat menghadapi Uruguay. Dari pertandingan melawan Uruguay, Bento menyampaikan pujiannya pada Lee Kang-in. Pemain tersebut dinilai berhasil memasuki pertandingan dan kamp pelatihan berat di Qatar dengan baik. Bento memuji Lee, dengan menyebut pemain ini memiliki kecepatan dan keterampilannya. Lee juga disebutnya memiliki hal-hal yang tidak dimiliki pemain lain. "Saya harap, setelah semua kritik yang saya terima karena tidak menurunkannya, tidak ada yang perlu dikeluhkan lagi," ujar Bento, dalam wawancaranya di Korea Times. Paulo Bento, juga menyatakan, hubungannya dengan pendukung Korsel dalam empat tahun terakhir sangat baik. Jika ada kritik pada dirinya, karena Korsel saat ini bermain di Piala Dunia, hal itu sesuatu yang wajar. Dari beberapa kejadian, Paulo Bento bagaimanapun belum benar-benar disukai oleh penggemar Korsel. Meskipun demikian, para pendukung masih memberikan rasa hormat pada dirinya. Keberhasilan menahan imbang Uruguay di pertandingan pertama Grup H, menunjukan hal itu. Sedangkan Paulo Bento sendiri sepertinya tetap dengan tenang menghadapi semua kritikan itu. "Kami berada di negara di mana sepak bola bukan olahraga yang paling penting. Pada saat yang sama, saya pikir tim nasional Korea memiliki tingkat kepentingan yang tinggi bagi penduduknya," kata Bento merujuk pada bisbol yang menjadi olahraga top di Korea Selatan. Penulis: Budi Santoso Editor: Budi Santoso Sumber: Korea Times.co.kr

Baca Juga

Komentar