Jumat, 29 Maret 2024

Ribuan Balita di Kudus Alami Stunting

Vega Ma'arijil Ula
Sabtu, 26 November 2022 10:26:29
Foto: Ilustrasi (freepik.com)
Murianews, Kudus – Sebanyak 3.557 balita di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mengalami stunting. Penyebab stunting dikarenakan kurangnya perhatian orang tua di dalam pemenuhan gizi. Dari data yang dihimpun Murianews, di Kota Kretek terdapat 54.160 balita. Dari jumlah tersebut sebanyak 3.557 mengalami stunting. Data itu tercatat hingga Agustus 2022. Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Nuryanto mengatakan penyebab stunting yakni karena kurangnya asupan gizi. Hal ini diakibatkan karena pola asuh yang tidak tepat. ”Asupan gizinya tidak maksimal. Seringnya karena orang tua dalam hal ini ibu sibuk bekerja. Kemudian anak dititipkan ke neneknya yang belum paham soal pemberian gizi yang benar," katanya, Sabtu (26/11/2022). Nuryanto melanjutkan, usia dua hingga lima tahun merupakan usia yang harus menjadi perhatian. Di usia 0-6 bulan menurut Nuryanto balita harus diberi air susu ibu (ASI) eksklusif. ”Bayi usia 0-6 bulan balita harus diberi ASI eksklusif dari ibu tanpa harus diberi makanan tambahan," sambungnya. Baca: Tips Menangani Stunting dari IDI Kudus Pemberian makanan tambahan di usia tersebut belum dianjurkan karena lambung bayi yang ukurannya masih sebesar kelereng. Ketika diberikan makanan tambahan justru dapat mengakibatkan permasalahan lain seperti kencing manis dan juga kanker. Kemudian, pada usia 6 bulan hingga satu tahun balita baru diperbolehkan untuk diberi makanan yang lunak dan kaya akan protein, salah satunya bubur. ”Usia satu tahun sampai dua tahun tetap diberi ASI eksklusif ditambah dengan susu formula dan bubur. Selain itu bisa dengan telur ayam dan daging yang sudah dihaluskan," terangnya. Baca: Ganjar Bangga Lihat Semangat Warga Larangan Brebes Cegah Stunting Ketika sudah berusia lima tahun, asupan gizi harus seimbang. Mulai dari asupan karbohidrat, protein, lemak, dan multivitamin. ”Hal-hal itu yang jarang diperhatikan orang tua karena faktor kesibukan. Sehingga balita menjadi stunting," ujarnya. Pihak DKK Kudus terus berupaya untuk mencegah kasus stunting di Kabupaten Kudus. Yakni melalui edukasi. ”Kami terus lakukan edukasi terkait pencegahan stunting. Harapannya dapat menekan angka stunting," imbuhnya. Reporter: Vega Ma'arijil Ula Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar