Jumat, 29 Maret 2024

Sejarah Hari Toilet Sedunia yang Diperingati tiap Tanggal 19 November

Murianews
Sabtu, 19 November 2022 09:02:56
Foto: Logo Hari Toilet Sedunia (wikipedia.org)
Murianews, Kudus – Hari Toilet Sedunia diperingati tiap tanggal 19 November. Barangkali belum banyak yang tahu jika ada peringatan Hari Toilet Sedunia ini. Hari Toilet Sedunia adalah peringatan yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran setiap orang yang masih hidup tanpa memiliki akses sanitasi yang layak dan aman. Sejaun ini, masih banyak masyarakat yang belum memiliki akses sanitasi yang layak. Termasuk juga di Indonesia, masih rumah tangga belum punya akses sanitasi yang baik. Baca juga: Hari Angklung Sedunia Diperingati setiap 16 November, Ini Sejarah Angklung Melansir dari Wikipedia, Sabtu (19/11/2022), Hari Toilet Sedunia atau World Toilet Day merupakan sebuah kampanye untuk memberikan motivasi dan menggerakkan penduduk dunia mengenai pentingnya sanitasi. Program yang pertama kali dibentuk oleh World Toilet Organization pada tahun 2001 ini ditujukan untuk membangkitkan kesadaran penduduk global mengenai isu sanitasi yang diadakan pada setiap tanggal 19 November. Sejak 2001, Hari Toilet Sedunia telah tumbuh dan diakui oleh partner dunia. Pada tahun 2013, PBB menandatangani penetapan Hari Toilet Sedunia menjadi hari internasional PBB dalam Resolusi PBB A/67/L.75 (UN Resolution A/67/L.75). Latar belakang Pada tahun 2015, diperkirakan sebanyak 2,4 miliar (atau 1 dari 3 penduduk) kurang memiliki akses ke fasilitas sanitasi, dan kurang dari 1 miliar penduduk masih buang air besar di tempat terbuka. Penyebaran penyakit, seperti diare, schistosomiasis, dan malagizi pada anak-anak yang terkait dengan suatu keadaan bernama enteropati lingkungan, merupakan akibat langsung dari buang air besar di tempat terbuka. Sebanyak 58 persen kasus diare disebabkan pula oleh air tidak sehat dan sanitasi yang buruk dan tingkah laku yang tidak higienis. Ini artinya, selama tahun 2013, lebih dari 340.000 anak-anak di bawah lima tahun meninggal akibat sanitasi dan air yang tidak higienis. Penyediaan fasilitas sanitasi telah menurunkan tingkat penyakit diare anak-anak hingga 7–17 persen, dan tingkat kematian menurun dari 5 hingga 20 persen. Terakhir, pemisahan kotoran manusia dari kontak langsung dengan manusia dan lingkungannya, berarti orang-orang telah terlindungi dari penyakit-penyakit tersebut. Penyediaan akses ke fasilitas toilet dasar menurunkan tingkat penyebaran penyakit hingga dua kali lipat.     Penulis: Dani Agus Editor: Dani Agus Sumber: Wikipedia.org

Baca Juga

Komentar