Jumat, 29 Maret 2024

Wisata di Telaga Dringo Banjarnegara, Keindahannya Tak Kalah dengan Ranu Kumbolo Semeru

Murianews
Jumat, 11 November 2022 22:27:10
Foto: Telaga Dringo di Banjarnegara (wisata.banjarnegarakab.go.id)
[caption id="attachment_332161" align="alignleft" width="1890"]Wisata di Telaga Dringo Banjarnegara, Keindahannya Tak Kalah dengan Ranu Kumbolo Semeru Foto: Telaga Dringo di Banjarnegara (wisata.banjarnegarakab.go.id)[/caption] MURIANEWS, Banjarnegara – Wisata ke sejumlah telaga di dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah barangkali sudah dilakukan banyak orang. Seperti ke Telaga Warna, Telaga Merdada, dan Telaga Cebong yang selama ini sudah dikenal luas. Namun, siapa sangka masih ada lagi telaga di dataran tinggi Dieng yang tak kalah indahnya. Yakni, Telaga Dringo yang namanya memang belum semoncer ketiga telaga itu meski lokasinya tak begitu jauh dari kawasan wisata utama di Dieng. Nah, jika belum ada rencana liburan akhir pekan ini, coba saja datang ke Telaga Dringo. Keindahannya dijamin bikin betah dan bisa menghilangkan lelah setelah sibuk bekerja. Baca juga: Kawasan Dieng Makin Ramai Sejak Ada Kebun Binatang Melansir dari Visitjawatengah, Jumat (11/11/2022), Telaga Dringo ini letaknya ada di perbatasan Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Batang. Tepatnya di Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. Ahmad Arfin, selaku pengelola Telaga Dringo menjelaskan, nama Telaga Dringo diambil dari nama tanaman yang tumbuh alami di sekitar telaga, yaitu tanaman dringo. Tanaman berdaun panjang ini banyak ditemukan di sekitar telaga. Selain tanaman dringo, ekosistem lain di Telaga Dringo adalah ikan graskap dan bebek mliwis. Saat musim kemarau, debit air di Telaga Dringo berkurang sehingga tampak surut. Saat musim ini pula, air di Telaga Dringo dimanfaatkan warga untuk mengairi tanaman kentang yang berada di sekitar bukit. Namun, Telaga Dringo tidak pernah kering karena ada beberapa titik mata air. Banyak orang menyebut Telaga Dringo sebagai Ranu Kumbolo KW atau miniatur Ranu Kumbolo di Dieng. Apa pasal? Telaga Dringo berada di tengah kawasan perbukitan. Mirip seperti Ranu Kumbolo di Gunung Semeru yang juga dikelilingi perbukitan. Ada sejumlah aktivitas seru yang dapat dilakukan di Telaga Dringo. Pertama, menikmati keindahan Telaga Dringo dari jarak dekat sekaligus melihat bagaimana wujud tanaman dringo yang menjadi nama telaga ini. Wisatawan bisa berfoto dengan latar belakang Telaga Dringo yang mirip Ranu Kumbolo. Kedua, berkemah. Pihak pengelola telah menyediakan sejumlah lokasi bagi pengunjung yang ingin menikmati suasana Telaga Dringo saat malam hari. Satu di antara di Bukit Pandang Telaga Dringo. Saat berkemah di sini, Anda dapat menikmati keindahan Telaga Dringo dari atas. Pengunjung dilarang untuk berkemah di tepi atau dekat Telaga Dringo. Sebab, telaga ini masuk dalam kawasan cagar alam milik Perhutani. Selain itu, untuk mencegah pencemaran air dan ekosistem di sekitar telaga. Alasan selanjutnya, kerap muncul embun es atau embun upas di Telaga Dringo. Bahkan Telaga Dringo disebut sebagai pusat embun es. Embun es adalah fenomena unik yang terjadi di kawasan Dieng. Embun yang sudah mencair kemudian membeku menjadi es akibat suhu dingin. Sehingga untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti pengunjung tidak kuat dengan suhu udara dingin, maka pengelola melarang segala aktivitas di sekitar Telaga Dringo pada malam hari. Demikian juga dengan jam kunjungan wisata di Telaga Dringo yang dibatasi, yaitu mulai pukul 06.30 hingga 18.00 WIB. Aktivitas seru lain yang dapat dilakukan di sekitar Telaga Dringo adalah menikmati panorama sunrise dan sunset di Puncak Sawangan. Pengunjung dapat menyaksikan detik-detik matahari terbit di arah timur pada pagi hari. Begitu juga dengan pemandangan matahari terbenam saat sore hari. Untuk dapat menyaksikan sunset, pengunjung dianjurkan sudah berada di puncak Sawangan pada pukul 17.00 WIB. Masih di lokasi yang sama, bila melihat ke arah utara, maka akan terlihat lanskap garis pantai utara (Pantura) Pulau Jawa. Panorama berbagai daerah di pantura seperti Pekalongan, Batang, dan Kendal terlihat dari kejauhan. Untuk mencapai Puncak Sawangan, pengunjung hanya perlu mendaki sekira 30 menit dari Telaga Dringo. Saat ini, pihak pengelola tengah membangun sejumlah fasilitas untuk kenyamanan pengunjung di Telaga Dringo. Misalnya pos tiket, toilet, serta tempat parkir yang representatif. Untuk menikmati keindahan Telaga Dringo, Anda hanya perlu mengeluarkan Rp 5 ribu. Namun bila berkemah, Anda akan dikenai Rp 10 ribu per malam. Panduan Menuju Telaga Dringo Untuk menuju Telaga Dringo, Anda hanya perlu menempuh jarak sekitar 14 km atau 30 menit dari pusat wisata Dieng. Lokasi Telaga Dringo tak jauh dari Kawah Candradimuka. Kabar baiknya, jalan menuju Telaga Dringo kini sudah sangat mulus beraspal. Namun yang patut diperhatikan, kondisi jalanan cukup ekstrem, didominasi jalan menanjak-menurun serta tikungan tajam. Jadi, bila Anda menggunakan kendaraan pribadi, pastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima. Jika ingin menggunakan moda transportasi lain, tanpa harus capek-capek mengoper gigi persneling, Anda bisa naik jip! Untuk menggunakan layanan ini, Anda hanya perlu datang ke parkiran Kawah Sikidang. Di sana, telah menunggu para penyedia layanan jip yang siap mengantar Anda berkeliling obyek wisata Dieng. Salah satu rutenya adalah Telaga Dringo.     Penulis: Dani Agus Editor: Dani Agus Sumber: visitjawatengah.jatengprov.go.id

Baca Juga

Komentar