Portal berita lokal yang menyajikan informasi dari Kudus, Jepara, Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan secara cepat, tepat, dan akurat.

Pasar Murah di Desa-Desa di Kudus Dianggarkan Rp 5,2 Miliar

Paket sembako murah kerja sama TP PKK Kudus dan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng, beberapa waktu lalu. (Murianews/Anggara Jiwandhana)

MURIANEWS, Kudus – Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengajukan dana sebesar Rp 5,280 miliar untuk pelaksanaan pasar murah bahan pokok di desa-desa di Kota Kretek. Dana tersebut berasal dari dana insentif daerah (DID).

Sesuai rencana, pasar murah tersebut akan berlangsung November 2022 mendatang. Di mana pelaksanaannya, akan dilakukan secara bertahap di 132 desa dan kelurahan di Kabupaten Kudus.

Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen pada Dinas Perdagangan Minan Mochamad mengungkapkan, penggunaan anggaran DID memang belum bisa dilakukan dalam waktu dekat ini.

Sehingga kemungkinan kegiatan tersebut baru bisa dilaksanakan bulan November mendatang. Tepatnya setelah diterbitkannya Peraturan Bupati (Perbup) bersamaan dengan Perubahan APBD.

”Kami baru mengajukan, estimasinya bulan November mendatang baru bisa jalan,” katanya, Selasa (25/10/2022).

Baca: Kudus Segera Gelar Pasar Murah di Desa-Desa

Untuk konsep awal, Minan menjelaskan pasar murah bahan pokok Kudus akan digabungkan dengan pasar rakyat di tiap kecamatan. Hanya, untuk konsep pastinya, akan ditentukan bersama dalam rapat koordinasi mendatang.

”Itu masih konsep saja, untuk hal pastinya akan kami informasikan segera,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus, Jawa Tengah, segera menggunakan dana insentif daerah (DID) penanganan inflasi, untuk menggelar pasar murah.

Rencananya, pasar murah itu akan digelar di desa-desa di Kota Kretek secara berkala.

Baca: Sembako Mahal, Bupati Kudus Ingin Gelar Pasar Murah

Kudus mendapat DID sebesar Rp 10,4 miliar dari pemerintah pusat. Di mana anggaran tersebut bisa digunakan untuk penyelenggaraan pasar murah, pemberdayaan UMKM, dan bantuan langsung tunai (BLT).

Bupati Kudus HM Hartopo mengungkapkan, anggaran DID akan diprioritaskan untuk gelaran pasar murah di desa-desa. Baru setelahnya akan digunakan untuk pemberdayaan UMKM ataupun BLT inflasi.

”Nanti digunakan untuk pasar murah dulu, kalau sudah semua dan ada sisa, baru digunakan untuk BLT atau UMKM,” katanya, Jumat (14/10/2022).

 

Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha

Ruangan komen telah ditutup.