Penggunaan Obat Sirop Disetop, Gagal Ginjal Akut Misterius Turun Drastis

Budi Gunadi Sadikin bersama dengan BPOM RI saat konferensi Pers (Tangkapan Layar)
MURIANEWS, Jakarta – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut jika setelah penggunaan obat jenis sirop disetop, kasus gagal ginjal akut misterius di Indonesia mengalami penurunan drastis.
Menurutnya, penurunan itu ditandai dengan semakin sedikitnya pasien dengan gejala gagal ginjal akut misterius yang datang ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
”Sejak kita berhentikan (penggunaan obat sirop), itu sudah kita amati penurunan yang drastis dari pasien baru yang masuk ke rumah sakit,” ungkap menkes dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal youtube Sekretariat Presiden, Senin (24/10/2022).
Baca: Kasus Gagal Ginjal Akut Misterius di Indonesia Lebih Tinggi dari Gambia dan Nigeria
Dia mengatakan, sebelum adanya larangan penggunaan obat sirop, pasien gagal ginjal akut misterius di ruangan ICU RSCM bisa menampung 2 sampai 3 orang.
”Jadi yang tadinya RSCM itu penuh satu tempat tidur anak di ICU bisa diisi 2 atau 3 anak, sekarang penambahan barunya sejak kita larang (penggunaan obat sirop) itu turun drastis pasien barunya,” jelasnya.
Sejauh ini, Kemenkes RI melaporkan penambahan kasus gagal ginjal akut misterius di Indonesia terbaru mencapai 245 kasus yang tersebar di 26 provinsi. Dari jumlah tersebut, 141 pasien di antaranya meninggal dunia.
Baca: DPR dan Polri Diminta Panggil BPOM Terkait gagal Ginjal Akut Misterius
Namun, obat-obatan sirop yang ditujukan untuk penyakit kritis anak masih diperbolehkan. Tentunya sesuai anjuran atau resep dari dokter.
”Kita sudah bicara dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), ada beberapa obat-obatan yang memang sifatnya sirop tapi dibutuhkan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit kritis, seperti epilepsi,” kata Menkes Budi.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: Youtube Sekretariat Presiden
Ruangan komen telah ditutup.