Jumat, 29 Maret 2024

Kedelai Mahal, Produsen Tahu di Kudus PHK Karyawan

Vega Ma'arijil Ula
Senin, 24 Oktober 2022 14:38:04
Kedelai di salah satu produsen tahu di Kudus. (Murianews/Vega Ma'arijil Ula)
[caption id="attachment_327153" align="alignleft" width="1280"] Kedelai di salah satu produsen tahu di Kudus. (Murianews/Vega Ma'arijil Ula)[/caption] MURIANEWS, Kudus – Sejumlah produsen tahu di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah kelimpungan, akibat mahalnya harga kedelai. Bahkan harus mengurangi jumlah produksi dan melakukan PHK karyawan. Salah satunya Rahmat Agus Salim, produsen tahu di Desa Ploso, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mengaku mengurangi produksi dan mengurangi karyawan. Hal itu dilakukannya saat harga kedelai saat ini menembus Rp 13.900 ribu per kilogram. ”Sebelumnya saat harga kedelai masih Rp 11 ribu sekian saya dapat memproduksi 6 Kuintal sehari. Tetapi kalau sekarang harga kedelai Rp 13.900 per kilogram ya paling hanya menghabiskan 3,5 kuintal kedelai per hari," katanya, Senin (24/10/2022). Baca: Duh, Harga Kedelai di Kudus Naik Lagi jadi Tambah Mahal Produksi diturunkan karena permintaan dari konsumen berkurang. Menurutnya harga tahu yang saat ini per papan berkisar Rp 36 sampai Rp 37 ribu dari yang sebelumnya Rp 33 ribu per papan membuat konsumen enggan membeli tahu. ”Permintaan tahu dari konsumen saat ini juga berkurang akibat kenaikan harga kedelai," terangnya. Tidak berhenti di situ, naiknya harga kedelai membuatnya harus mengurangi jumlah pekerja. Sebelumnya, jumlah pekerja di tempatnya ada sembilan orang. ”Saat ini tinggal delapan orang. Satu orang yang saya berhentikan itu punya istri dan dua anak. Secara tidak langsung ada empat orang yang sudah terdampak akibat tingginya harga kedelai," ucapnya. Dia berharap agar harga kedelai dapat turun. Sehingga tidak menyusahkan produsen tahu. Penurunan produksi juga dilakukan pekerja di tempat produksi tahu di Desa Ploso, Warsiti. Bedanya di tempatnya bekerja tidak ada pengurangan jumlah karyawan. ”Sebelumnya mampu memproduksi delapan kuintal sehari. Tetapi sekarang  harga kedelai tinggi seperti ini kami hanya memproduksi 5 kuintal saja per hari. Untuk jumlah karyawan di sini ada 10 pekerja," imbuhnya. Baca: Harga Kedelai Naik, Produsen Tahu Pati Kelimpungan Sementara itu, Muhammad Amar Ma'ruf, pengelola Primer Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (PRIMKOPTI) Kudus tidak menampik harga kedelai yang menyentuh Rp 13.900 terbilang tinggi. Menurutnya kondisi tingginya harga kedelai menyulitkan produsen. ”Kasihah produsen tahu. Kalau saya memprediksi harga kedelai sampai akhir tahun kok sepertinya belum ada tanda-tanda turun," imbuhnya.   Reporter: Vega Ma'arijil Ula Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar