Portal berita lokal yang menyajikan informasi dari Kudus, Jepara, Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan secara cepat, tepat, dan akurat.

Tinjau Lokasi Abrasi di Pantai Bondo, Ini Kata Pj Bupati Jepara

Tinjau Lokasi Abrasi di Pantai Bondo Ini Kata Pj Bupati Jepara
Jajaran Pemkab Jepara meninjau kondisi Blok Kropak Bondo yang terkena abrasi. (Murianews/Istimewa)

MURIANEWS, Jepara – Penjabat (Pj) Bupati Jepara, Edy Supriyanta telah meninjau kondisi terkini lokasi abrasi di Blok Kropak Pantai Bondo, Senin (18/10/2022). Pihaknya langsung mencarikan solusi.

Abrasi tersebut semakin diperparah setelah jebolnya tanggul pada Mei 2022 lalu. Akibatnya, air laut semakin deras memasuki dan merendam area persawahan warga.

Tak hanya itu, abrasi di lokasi itu bahkan sudah mencapai sepanjang 1,5 kilometer. Warga semakin khawatir dengan kondisi yang semakin parah.

Edy Supriyanta menegaskan permasalahan tersebut harus segera ditangani. Karena kalau tidak, selain bisa merusak lahan pertanian, abrasi juga mengancam sumber air masyarakat.

”Segera kami upayakan. Saya telah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Jepara untuk mendatangkan alat. Selanjutnya, untuk membuatkan tanggul semipermanen. Pembangunannya bersama-sama dengan masyarakat,” kata Edy.

Baca: 1,5 Km Sawah di Bondo Jepara Kena Abrasi

Edy segera menghubungi PLTU Tanjung Jati B agar turut membantu kesulitan petani atau warga di Desa Bondo, Kecamatan Bangsri. Khususnya, menangani permasalahan abrasi.

Sementara itu, Kepala DPUPR Jepara Ary Bachtiar menerangkan, rencananya pembuatan tanggul dimulai dua pekan ke depan. Tanggul itu dibuat dengan bahan material yang tersedia di pantai. Agar kuat, tanggul itu nantinya ditahan dengan bambu.

”Karena kalau hanya tanah, bila kena ombak akan longsor,” ujarnya.

Ary menyampaikan, untuk rencana jangka panjang, memang lokasi tersebut membutuhkan breakwater (pemecah gelombang). Karena itu merupakan proyek besar, harus direncanakan dan dimasukkan terlebih dulu dalam program pembangunan jangka panjang.

”Karena (kebutuhan) dananya besar dan harus melalui paket proyek. Kalau tahun ini belum bisa. kemungkinan tahun 2024,” jelas dia.

Menanggapi rencana itu, Petinggi Desa Bondo, Purwanto, menyambut baik pembangunan tanggul dari bambu itu. Paling tidak, tanggul itu bisa mengurangi semakin parahnya abrasi.

”Itu kan, sementara. Supaya nanti bisa bercocok tanam. Kalau dibiarkan terus ya, semakin habis,” ujar Purwanto.

 

Reporter: Faqih Mansur Hidayat
Editor: Zulkifli Fahmi

Ruangan komen telah ditutup.