MURIANEWS, Kudus – Anggota PTM Sukun akan saling bertemu di Kejurnas Manado. Hal ini terjadi karena para atlet PTM (Persatuan Tenis Meja) Sukun akan bermain membela daerah asal di Kejurnas Tenis Meja di Manado.
Kejurnas Tenis Meja di Manado, akan berlangsung Selasa-Kamis (18-20/10/2022). Di kejuaraan ini, enam atlet PTM Sukun yang bermain tidak akan membela nama PTM Sukun. Namun mereka akan bermain atas nama tim dari propinsi masing-masing.
Dafi Nanda, Adisty Norma Fanelis, dan Putri Wulandari akan mewakili Provinsi Jawa Tengah. Sementara Cindi Marcella, Dwi Oktaviani Sugiarta, Siti Aminah, Affan Mauludana, dan Hafid Nur Annafi akan berlaga mewakili Provinsi Jawa Timur.
Salah satu yang menarik adalah saat pelatih teknik PTM Sukun, Doni Prasetya Aji akan turun bertanding. Eks pemain Tim Nasional Tenis Meja ini akan ‘turun gunung’ membela Provinsi Jawa Tengah. Sementara Fredi Pramono, Manager PTM Sukun akan menjadi pelatih Jateng.
Pertandingan di Kejurnas Tenis Meja di Manado ini di prediksi akan berlangsung seru. Terlebih, sejumlah atlet PTM dan Pelatih PTM Sukun dimungkinkan akan saling bertemu.
Pelatih Fisik PTM Sukun Frengki Setyo menyebut, sebelum berangkat, para atletnya masih menjalani latihan seperti biasa di GOR Sukun Sport Center.
BACA JUGA: Atlet PTM Sukun Moncer di Liga Tenis Meja Indonesia
Cindi dkk telah berangkat terlebih dahulu ke Jatim pada Kamis, (13/10/2022) menjalani pemusatan latihan dan berlanjut berangkat ke Manado. Sementara Doni dkk yang mewakili Jateng berangkat dari GOR Sukun Sport Center pada Minggu (16/10/2022).
“Disana nanti ada kategori tunggal perorangan dan tunggal beregu. Khusus senior ada juga ganda,” kata Frengki Setyo, Selasa (18/10/2022).
Pertandingan yang mempertemukan para atlet binaan PTM Sukun ini, bisa menjadi ajang adu gengsi mereka untuk menjadi yang terbaik. Sehingga diprediksikan laga akan berjalan sangat seru.
“Mereka (para atlet,red) sebelumnya juga sudah cukup sering bertanding satu meja, saling bertemu. Baik saat membela daerah, ataupun saat turnamen tenis meja,” ujarnya.
Reporter : Yuda Auliya Rahman
Editor: Budi Erje
Ruangan komen telah ditutup.