Jumat, 29 Maret 2024

Brimob yang Tembak Tiga Remaja Bercelurit di Bogor Rupanya Intel

Murianews
Senin, 17 Oktober 2022 07:29:01
Ilustrasi Penembakan (CNN Indonesia/iStockphoto/sqback)
[caption id="attachment_240777" align="alignleft" width="880"]Brimob yang Tembak Tiga Remaja Bercelurit di Bogor Rupanya Intel Ilustrasi Penembakan
(CNN Indonesia/iStockphoto/sqback)[/caption] MURIANEWS, Bogor – Anggota Brimob Polresta Bogor, Jawa Barat (Jabar) yang menembak tiga remaja bercelurit di kawasan Ciparigi, rupanya seorang intel yang dibekali dengan senjata jenis HS-9. Komandan Resimen II Pelopor Kedung Halang, Kombes Pol Yustanto Mujiarso mengatakan, untuk senjata yang digunakan adalah jenis HS-9 milimeter. Kemudian untuk kepemilikan, senjata itu diberikan kepada anggota intel. ”Jadi ada beberapa anggota intel kita yang ditugaskan di luar (resimen), seperti dalam kondisi malam minggu seperti itu jangan sampai ada benturan anggota di luar, anggota bikin masalah segala macam,” katanya, dikutip dari CNNIndonesia.com, Senin (17/10/2022). Baca: Tiga Remaja Bercelurit di Bogor Ditembak Brimob Dia juga mengatakan jika anggota brimob itu sudah melaporkan diri ke Provos terkait. Dia juga mengatakan jika anggota Brimob itu sudah memberikan peringatan ketika tiga remaja itu menghampirinya sambil mengacungkan celurit. ”Tadi saya sudah tanya langsung yang bersangkutan (anggota Brimob) kemudian ada Wakapolres, jam 07.00 WIB pagi, yang bersangkutan sudah melaporkan ke Provos,” ujarnya. Pihaknya juga mengungkapkan jika anggotanya itu sudah memberikan peringatan ke tiga remaja bercelurit tersebut. Namun, ketiganya justru malah melakukan perlawanan. ”Anggota sudah memberi peringatan, 'Hei kamu ngapain?' kemudian yang korban ini (diduga begal) mendatangi anggota tersebut dengan mengacungkan celurit,” lanjutnya. Baca: Polisi Cari Dalang Penembakan Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan  Anggota Brimob itu berusaha menghentikan ketiga remaja bercelurit lantaran dianggap meresahkan warga sekitar. Anggota itu pun mengaku sempat diberitahu warga bahwa ketiganya diduga melakukan begal. ”Masyarakat tadi teriak, 'Pak, Pak ada begal, ada begal'. Akhirnya anggota kami berhenti di situ. Saya tanya anggota saya, 'Kenapa kamu kejar?; Anggota saya jawab, 'Mohon izin jangan sampai mereka punya misi di lokasi itu gagal dan mereka begal di tempat lain'. Akhirnya dikejar anggota kami,” kata Yustanto.   Penulis: Cholis Anwar Editor: Cholis Anwar Sumber: CNNIndonesia.com

Baca Juga

Komentar