Kamis, 28 Maret 2024

Produsen Tahu-Tempe di Kudus Enggan Pakai Kedelai Lokal Meski Impor Mahal

Vega Ma'arijil Ula
Selasa, 11 Oktober 2022 15:09:45
Pekerja membuat tahu di salah satu rumah produksi di Desa Karangbener, Kudus. (Murianews/Vega Ma’arijil Ula)
[caption id="attachment_323809" align="alignleft" width="1280"] Pekerja membuat tahu di salah satu rumah produksi di Desa Karangbener, Kudus. (Murianews/Vega Ma’arijil Ula)[/caption] MURIANEWS, Kudus – Harga kedelai impor saat ini masih mahal di harga sekitar Rp 12.700 sampai Rp 12.900 per kilogram. Namun, produsen tahu tempe di Kudus enggan beralih ke kedelai lokal yang harganya lebih murah yakni Rp 12.100 per kilogram. Produsen tahu asal RT 01, RW 06, Desa Karangbener, Kecamatan Bae, Kudus, Maskuri mengatakan, dirinya tidak pernah memakai kedelai lokal. Dia menilai kedelai impor kualitasnya jauh lebih bagus. ”Kalau pakai kedelai lokal menambah kerjaan. Karena kedelai lokal biasanya masih ada sisa-sisa tanah, sehingga harus direndam dahulu supaya bersih. Kalau kedelai impor tidak pernah ada tanahnya, lebih bersih," katanya, Selasa (11/10/2022). Alasan lainnya, menurutnya kedelai lokal yang ditemuinya kerap bewarna hijau. Kedelai yang masih hijau ketika digiling hasilnya kurang bagus jika dibandingkan dengan kedelai yang tua. ”Makanya saya lebih pilih menggunakan kedelai impor. Tidak pernah kedelai lokal," ujarnya. Baca: Kedelai Mahal, Produsen Tahu Tempe di Kudus Pangkas Produksi Kendati harga kedelai masih tinggi, suplai kedelai ke tempatnya masih lancar. Ketersediaan stok di tempatnya saat ini ada 2 ton. ”Kedelai merek Bola Hijau stoknya masih ada 1,3 ton. Kalau merek Gentong masih ada stok 700 Kilogram," imbuhnya. Karmiyati, produsen tempe asal RT 02, RW 06, Desa Karangbener, Kecamatan Bae, Kudus mengaku tidak pernah menggunakan kedelai lokal. Dia lebih senang menggunakan kedelai impor. ”Tidak pernah menggunakan kedelai lokal. Kualitasnya kurang bagus. Selain itu kedelai lokal tidak tahan lama," katanya. Meski harga kedelai impor saat ini masih tinggi, stok kedelai di tempatnya masih aman. Yakni masih tersedia 2 ton. ”Suplai kedelai masih lancar. Saat ini sehari paling menghabiskan 1,5 Kwintal kedelai," imbuhnya.   Reporter: Vega Ma'arijil Ula Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar