Jumat, 29 Maret 2024

Siswa SMK Duta Karya Kudus Kirim Doa untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Vega Ma'arijil Ula
Kamis, 6 Oktober 2022 12:00:15
Siswa SMK Duta Karya Kudus melaksanakan doa bersama untuk korban tragedi Kanjuruhan Malang. (Murianews/Vega Ma'arijil Ula)
[caption id="attachment_322660" align="alignleft" width="1280"] Siswa SMK Duta Karya Kudus melaksanakan doa bersama untuk korban tragedi Kanjuruhan Malang. (Murianews/Vega Ma'arijil Ula)[/caption] MURIANEWS, Kudus – SMK Duta Karya, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menggelar salat gaib dan doa bersama. Kegiatan itu sebagai bentuk belasungkawa tragedi Kanjuruhan Malang, Jawa Timur. Diketahui, ratusan suporter Arema meninggal usai menyaksikan pertandingan Arema menghadapi Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (1/10/2022). Pengamatan Murianews, ratusan siswa-siswi SMK Duta Karya Kudus melaksanakan salat gaib dan doa bersama. Kegiatan tersebut digelar di halaman gedung timur SMK Duta Karya. ”Hari ini kami ikut berdukacita terhadap korban tragedi Kanjuruhan Malang dengan melaksanakan salat gaib dan tabur bunga. Ada sekitar 600 siswa yang ikut serta," kata Kepala SMK Duta Karya, Muhammad Thoat, Kamis (6/10/2022). Baca: Anggota TNI Tendang Aremania dalam Tragedi Kanjuruhan, Akhirnya Minta Maaf Lebih lanjut, pihaknya ingin menunjukkan rasa empati kepada para korban. Dia juga mengimbau agar menjadi suporter yang tertib dan menaati aturan. ”Di sini kami melaksanakan kewajiban kami sebagai sesama muslim yang harus saling mendoakan," sambungnya. Dia berharap korban yang meninggal di Stadion Kanjuruhan Malang mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Selain itu semoga tidak ada lagi korban berjatuhan di setiap gelaran sepak bola. Baca: Sejarah Kerajaan Kanjuruhan di Malang yang Menggapai Puncak Kejayaan Dibawah Raja Gajayana Sementara itu, salah seorang siswa Leani Tri Buana Wati mengatakan keikutsertaannya melaksanakan salat gaib dan doa bersama sebagai bentuk duka cita. Dia berharap hal ini tidak terjadi lagi ”Semoga hal seperti ini tidak terjadi lagi dan menjadi yang terakhir sekaligus sebagai pembelajaran," imbuhnya.   Reporter: Vega Ma'arijil Ula Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar