Jumat, 29 Maret 2024

Tragedi Kanjuruhan Sempat Bikin Wali Murid SSB ASTI Kudus Was-was

Anggara Jiwandhana
Rabu, 5 Oktober 2022 16:56:23
Sejumlah siswa ASTI Kudus tampak berlatih di Lapangan Djambu Bol (Murianews/Anggara Jiwandhana)
[caption id="attachment_322500" align="alignleft" width="1280"]ASTI Kudus Sejumlah siswa ASTI Kudus tampak berlatih di Lapangan Djambu Bol (Murianews/Anggara Jiwandhana)[/caption] MURIANEWS, Kudus – Tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur yang menewaskan 125 orang suporter akan menjadi sejarah kelam sepak bola Indonesia. Tragedi itu pula, sempat membuat sejumlah wali murid sekolah sepak bola (SSB) ASTI Kudus was-was. Mereka sempat sangsi jika anak-anaknya harus menitih karir di dunia sepak bola Indonesia yang dianggapnya cukup mengkhawatirkan. Kejadian di Kanjuruhan benar-benar diluar dugaan mereka. ”Ya kemarin sempat ada semacam keluhan akan ketakutan wali murid, hanya sementara waktu saja kok, semacam khawatir yang kondisional,” kata Chief executive officer (CEO) ASTI Kudus Arif Budianto, Rabu (5/10/2022). Arif menyebutkan, kejadian di Kanjuruhan Malang memang patut disesalkan. Banyak nyawa harus meregang dari kerusuhan yang entah disebabkan oleh siapa dan kenapa. BACA JUGA: Bertolak ke Malang, ASTI Kudus Akan Solat Ghoib di Stadion Kanjuruhan Dia pun berharap kejadian ini akan menjadi kejadian terakhir yang terjadi di pesepakbolaan Indonesia. Dia juga berharap, FIFA tidak memberi sanksi berat bagi Indonesia atas kejadian yang menewaskan 125 orang suporter tersebut. ”Semoga bisa segera terungkap apa sebab terjadinya kerusuhan ini. Kami mendukung pengusutan tuntas kejadian ini,” pungkasnya. Rombongan Tim ASTI saat ini berada di Malang, untuk mengikuti sebuah agenda pertandingan di sana. Para pemain ASTI sendiri melakukan salat ghaib untuk mendoakan korban-korban yang tewas di Stadion Kanjuruhan, Malang. Mereka juga melakukan doa bersama untuk para korban sebelum menggelar latihan.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Budi Erje

Baca Juga

Komentar