Jumat, 29 Maret 2024

Presiden FIFA, Tragedi Kanjuruhan Jadi Hari Gelap Sepak Bola

Murianews
Minggu, 2 Oktober 2022 22:53:59
Presiden FIFA, Gianni Infantino menyebut tragedi Kanjuruhan menjadi hari-hari gelap bagi sepak bola dunia. (internet)
[caption id="attachment_321730" align="alignleft" width="726"]Presiden FIFA Presiden FIFA, Gianni Infantino menyebut tragedi Kanjuruhan menjadi hari-hari gelap bagi sepak bola dunia. (internet)[/caption] MURIANEWS, Jakarta – Presiden FIFA menyebut tragedi Kanjuruhan telah membuat gari gelap sepak bola. Secara resmi FIFA menyampaikan duka cita mendalam atas kejadian yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, pada Sabtu (1/10/2022) malam. Banyaknya korban yang meninggal hingga lebih dari 100 orang di kejadian ini, membuat FIFA prihatin. FIFA melalui Presidennya, Gianni Infantino secara khusus menyampaikan bahwa kejadian ini akan menjadi hari-hari yang gelap bagi sepakbola dunia. "Tragedi menyedihkan ini menjadi hari-hari yang gelap bagi semua yang terlibat dalam sepakbola. Saya menyampaikan belasungkawa terdalam untuk keluarga serta teman-teman para korban yang meninggal dunia," kata Infantino seperti yang dilansir oleh CNN Indonesia, Minggu (2/10/2022). Infantino mengatakan FIFA dan komunitas sepakbola dunia lainnya mengirimkan doa kepada para korban baik yang tewas ataupun luka-luka. FIFA akan terus bersama dengan masyarakat Indonesia, Konfederasi Sepakbola Asia (AFC), PSSI dan Liga Sepakbola Indonesia pada masa-masa sulit ini. Presiden FIFA, Infantino juga mengatakan dunia sepakbola terkejut dengan insiden tragis ini. Kejadian ini harus menjadi pelajaran bagi seluruh bagian sepak bola yang ada di dunia. Sepak bola dunia terkejut atas kejadian ini. BACA JUGA: Sepak Bola Eropa Berbela Sungkawa Untuk Tragedi Kanjuruhan "Sepakbola dunia terkejut dengan insiden tragis yang terjadi pada akhir pertandingan Arema FC dan Persebaya," tuturnya. Tragedi Kanjuruhan terjadi paska pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya. Kemenangan tim tamu Persebaya diduga membuat ribuan Aremania, pendukung Arema FC kecewa, dan menyerbu masuk ke lapangan di Stadion Kanjuruhan, Malang. Kejadian ini membuat pihak keamanan meletupkan gas air mata, yang pada kejadian selanjutnya menimbulkan petaka. Ratusan orang meninggal dunia karena berebut untuk keluar stadion. Desak-desakan terjadi di pintu keluar, hingga banyak yang meninggal karena terinjak dan terpapar gas air mata dalam waktu lama. Kabar terakhir menyebutkan ada 174 orang yang dinyatakan meninggal dunia akibat kejadian ini.   Penulis: Budi Erje Editor: Budi Erje Sumber: CNN Indonesia

Baca Juga

Komentar