Jumat, 29 Maret 2024

Rumah Joglo di Klaten Ambruk Diterjang Angin Kencang, 3 Orang Dilarikan ke RS

Murianews
Jumat, 23 September 2022 18:23:05
Kondisi bangunan joglo di Dukuh Sojiwan, Desa Kebondalem Kidul, Kecamatan Prambanan yang ambruk diterjang angin kencang, Jumat (23/9/2022) sore. (Istimewa/BPBD Klaten)
[caption id="attachment_319387" align="alignleft" width="880"] Kondisi bangunan joglo di Dukuh Sojiwan, Desa Kebondalem Kidul, Kecamatan Prambanan yang ambruk diterjang angin kencang, Jumat (23/9/2022) sore. (Istimewa/BPBD Klaten)[/caption] MURIANEWS, Klaten – Sebuah bangunan rumah joglo di Dukuh Sojiwan, Desa Kebondalem Kidul, Kecamatan Prambanan ambruk diterjang angin kencang, Jumat (23/9/2022). Tiga orang dilaporkan luka tertimpa bangunan dan harus dilarikan ke rumah sakit (RS). Peristiwa ambruknya bangunan joglo berukuran 9 meter x 6 meter itu terjadi, Jumat sekitar pukul 14.30 WIB. Reruntuhan joglo menimpa pikap serta tiga orang yang berada di dalam Joglo. Camat Prambanan, Puspo Enggar Hastuti, membenarkan peristiwa itu. Ketiga orang yang tertimpa bangunan Joglo, yakni seorang guru PAUD serta dua orang dari vendor dekorasi. ”Ada korban tiga orang yang saat itu sedang mempersiapkan acara besok pagi, pentas tari kolosal Himpaudi dalam rangka ulang tahun Himpaudi. Mungkin saat mempersiapkan acara itu kondisi hujan deras disertai angin. Mereka ngeyup di joglo itu, tidak tahunya joglo itu roboh,” kata Puspo seperti dikutip Solopos.com. Ketiga orang itu langsung dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Prambanan untuk mendapatkan perawatan. Ketiga orang itu masih sadarkan diri. ”Kondisinya saat ini masih ditangani dokter. Korban yakni dua laki-laki dan satu perempuan. Korban yang laki-laki ada luka robek di kepala. Sementara, satu orang lagi (perempuan) mengalami luka yang dikhawatirkan luka vertikal sehingga leher diberikan penyangga,” terangnya. Saat ini, ketiga korban masih proses ditangani tim medis untuk memastikan kondisi masing-masing. Puspo mengatakan korban perempuan, yakni seorang guru PAUD di Kokosan, Kecamatan Prambanan bernama Dwi Andrianti, warga Tlogo, Kecamatan Prambanan. Sementara, dua orang lainnya berasal dari wilayah Kalasan, Sleman, DIY serta tinggal di perbatasan antara Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan Klaten dan Kalasan. Sementara itu, selain merobohkan joglo di Kebondalemkidul, angin kencang juga menumbangkan sejumlah pohon yang melintang di jalan. ”Di tempat lain ada pohon tumbang dan saat ini dikondisikan warga dan sukarelawan. Ada di wilayah Kebondalemkidul. Kemudian ada di area wisata Candi Sewu, ada pohon tumbang mengarah ke jalan tetapi sudah dikondisikan oleh warga,” jelas dia.   Penulis: Supriyadi Editor: Supriyadi Sumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar