Ini Cara Mengajari Anak Membela Diri saat Dibully Teman yang Penting Diketahui

Foto: Ilustrasi (Gerd Altmann dari Pixabay)
MURIANEWS, Kudus – Kasus bullying atau perundungan terhadap anak, masih cukup marak. Berbagai upaya sudah dilakukan sejumlah pihak terkait untuk mengatasi masalah perundungan.
Tindakan itu dilakukan karena perundungan ini punya dampak buruk pada korbannya. Antara lain, perundungan dapat merusak mental dan fisik anak.
Tekait hal inilah, peran orang tua juga penting dilakukan. Adapun yang bisa dilakukan misalnya dengan memberi pemahaman terhadap anaknya agar tidak melakukan tindakan perundungan terhadap termannya.
Baca juga: Jangan Anggap Remeh, Ini Dampak Cyberbullying yang Perlu Diwaspadai dan Cara Mengatasinya
Kemudian, orang tua juga perlu mengajari anak cara pertahanan diri untuk mencegah maupun menghadapi situasi ini. Berikut tips mengajarkan anak membela diri saat kena bullying, melansir Halodoc, dari Verywell Family.
1. Ajari bahasa tubuh yang percaya diri
Salah satu cara terbaik untuk mencegah perundungan adalah memproyeksikan kepercayaan diri lewat bahasa tubuh. Anak-anak yang membungkuk dan mengalihkan pandangannya cenderung terlihat lemah dan menjadi sasaran empuk pelaku perundungan. Berikut cara-cara yang bisa diajarkan:
- Berjalan langsung ke arah yang ingin dituju secara tegas. Ajari anak berjalan dengan bahu ke belakang dan mata menghadap ke atas bukan ke bawah.
- Lakukan kontak mata dengan cara yang netral (tidak agresif) dengan orang-orang di sekitar.
- Tersenyum pada orang lain untuk meningkatkan harga diri.
- Bicara dengan suara yang netral dan tenang. Tidak perlu menanggapi komentar yang tidak baik.
2. Dorong anak untuk selalu berkelompok
Pelaku perundungan umumnya tidak menargetkan sekelompok anak. Oleh sebab itu, pastikan anak selalu berkelompok bersama teman-temannya. Jika anak tidak memiliki sekelompok teman, dorong mereka untuk berteman. Bahkan satu teman dekat saja bisa membantu mencegah bullying
3. Ajari anak untuk peka terhadap lingkungan sekitar
Insting terkadang tidak pernah bohong. Beri tahu anak untuk segera menjauhi atau meninggalkan area jika instingnya merasa tidak beres. Jika terpaksa untuk melewati area tersebut, lakukan keterampilan seperti bahasa tubuh yang percaya diri, suara yang tegas, dan berbicara dengan orang lain.
4. Tinggalkan, bukan berkelahi
Yakinkan anak bahwa mereka tidak lantas menjadi pengecut saat memutuskan lari dari situasi perundungan. Tekankan kepada mereka bahwa lebih penting lari dari situasi sebelum menjadi tidak terkendali.
Perkelahian dapat memicu kekerasan dan menyebabkan cedera. Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya tinggalkan dan segera memberitahu orang dewasa atas situasi yang telah terjadi.
5. Mengikuti kelas bela diri
Ayah dan ibu juga bisa mempertimbangkan kelas bela diri untuk anak, seperti pencak silat atau taekwondo. Selain mengajarkan anak pertahanan diri, seni bela diri juga mengajarkan kepercayaan diri dan pengendalian diri anak. Setelah menjalani kelas bela diri, anak diharapkan mampu menerapkan teknik pertahanan diri sebagai langkah perlindungan saat diserang.
6. Menjadi lebih baik
Pelaku bullying umumnya memiliki kekurangan, seperti kurang pandai, memiliki penampilan yang di bawah standar, dan masih banyak lagi. Dorong anak untuk memperbaiki penampilannya atau belajar lebih giat lagi untuk menjadi siswa berprestasi. Dengan cara ini, mereka akan semakin panik melihat kesuksesan si Kecil dan semakin ragu untuk melakukan perundungan.
Penulis: Dani Agus
Editor: Dani Agus
Sumber: halodoc.com
Ruangan komen telah ditutup.