Mogok Narik, Ini Tuntutan Sopir Angkutan di Batang

MURIANEWS, Batang – Ratusan sopir angkutan di Batang yang menggelar aksi mogok narik menuntut adanya kenaikan tarif angkutan. Hal ini sebagai imbas dari naiknya harga BBM yang membuat sopir angkutan gigit jari.
Salah satu sopir angkot Toni mengatakan aksi mogok itu dilakukan sebagai respons keputusan pemerintah yang menaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Mereka pun mendesak ke pemerintah agar melakukan penyesuaian tarif angkutan umum di Batang atau meminta adanya kenaikan.
”Harusnya tarifnya naik biar tidak eyel-eyelan dengan penumpang, karena penumpang tidak mau naik,” katanya di pinggir Jalan Raya Pantura Batang seperti dikutip Solopos.com, Kamis (8/9/2022).
Baca: Harga BBM Naik, Sopir Angkutan di Batang Mogok
Aksi itu membuat sejumlah penumpang yang diturunkan di tengah jalan bingung. Satu di antaranya Daryuni (53), warga desa Cempereng, Kecamatan Kandeman.
”Tahu-tahu tadi dicegat. Terus penumpang disuruh turun, bingung,” katanya.
Daryuni adalah pedagang di Pasar Banyuputih yang menjual ikan panggang. Setiap hari, ia selalu naik angkot untuk berangkat berjualan dan membayar Rp 8 ribu untuk sekali jalan.
Perempuan paruh baya itu itu mengaku bingung karena membawa banyak dagangan berupa makanan. Untung, ia dan sejumlah penumpang yang ditelantarkan sopir angkot karena menggelar aksi mogok mendapat bantuan kendaraan dari Dinas Perhubungan Kabupaten Batang.
”Kalau saya tarifnya naik engga apa-apa. Yang penting bisa jualan,” ucapnya.
Sebelumnya, ratusan sopir angkutan menggelar aksi mogok narik di depan kantor Dishub Batang. Hal itu sebagai wujud protes atas naiknya harga BBM sementara tarif angkutan masih sama.
Dalam aksi mogok itu juga diwarnai dengan penurunan penumpang angkot di jalan. Hal itu dikarenakan sejumlah sopir angkutan yang tengah melintas diminta untuk ikut melakukan aksi mogok dan tidak melayani penumpang.
Praktis, penumpang yang sudah terlanjut naik bus maupun angkot pun terpaksa harus turun sebelum mencapai tujuan. Para penumpang pun menjadi terlantar akibat aksi mogok sopir angkot dan bus di Batang itu.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Solopos.com
Ruangan komen telah ditutup.