Kamis, 28 Maret 2024

BBM Naik, Buruh Karanganyar Demo di Kantor Gubernur Besok

Murianews
Senin, 5 September 2022 13:44:28
Ratusan buruh dari berbagai organisasi serikat pekerja saat menggelar pawai di depan Kantor Gubernur Jateng, Rabu (10/11/2021). (Istimewa/KSPI Jateng)
[caption id="attachment_252153" align="alignleft" width="880"] Ratusan buruh dari berbagai organisasi serikat pekerja saat menggelar pawai di depan Kantor Gubernur Jateng, Rabu (10/11/2021). (Istimewa/KSPI Jateng)[/caption] MURIANEWS, Karanganyar – Forum Komunikasi Serikat Pekerja Serikat Buruh (FKSPSB) Karanganyar memastikan buruh di Karanganyar akan bergabung untuk melakukan demo di depan kantor Gubernur Jateng. Langkah itu dilakukan sebagai wujud penolakan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dilakukan pemerintah beberapa waktu lalu. Ketua Forum Komunikasi SPSB Karanganyar Eko Supriyanto mengatakan, demo akan digelar serentak bersama buruh dari berbagai kalangan di Jawa Tengah Selasa (6/9/2022) besok. Baca: BBM Naik, Sopir Angkot di Kudus Merasa Sudah Jatuh Ketiban Tangga ”Rencananya besok (6/9/2022) kita akan demo bersama buruh dari daerah lain sebagai bentuk penolakan kenaikan BBM,” katanya seperti dikutip Solopos.com Ia menjelaskan, kenaikan harga BBM sangat memberatkan para buruh. Terlebih kenaikan BBM tak dibarengi dengan kenaikan upah buruh. ”Tiga tahun terakhir ini upah buruh ngenes. Tidak ada kenaikan karena pandemi Covid-19. Sekarang tambah ngenes karena BBM naik,” ungkapnya. Dia menyesalkan langkah pemerintah menaikan harga BBM di tengah harga minyak dunia mulai menurun. Pemerintah bahkan membandingkan harga BBM dengan negara lain seperti Malaysia. Di Malaysia, dia mengatakan upah buruh yang diterima jauh lebih besar dibandingkan dengan  di Indonesia. Sehingga harga BBM tinggi sebanding dengan upah pekerja yang diterima. Pemerintah semestinya saat menaikkan harga BBM mempertimbangkan kondisi masyarakat. Baca: Tarif Bus Patas Naik Dua Kali Lipat Usai BBM Naik ”Upah kita ini sangat kecil. BBM naik otomatis semua naik dan daya beli akan menurun,” ungkapnya. Rencananya demo besok diikuti seluruh perwakilan buruh di Jawa Tengah. Dalam aksinya, buruh akan menuntut pemerintah menurunkan harga BBM, elpiji, dan  kebutuhan pokok. Bantuan sosial umum (BSU) yang disiapkan pemerintah kepada para pekerja dengan ketentuan gaji maksimal Rp 3,5 juta dinilai bukan solusi atas kebijakan kenaikan harga BBM. Sesuai rencana Pemerintah akan membagikan BSU Rp 600 ribu per pekerja. ”Bantuan sifatnya sesaat. Kita dapat Rp 600 ribu, tapi upah masih saja rendah dan harga-harga lain naik dampak BBM jelas tidak sebanding,” tegasnya.   Penulis: Supriyadi Editor: Supriyadi Sumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar