Jumat, 29 Maret 2024

Biar Nggak Kabur Lagi, Kakek Viral Grobogan Dibawa ke Semarang

Saiful Anwar
Kamis, 1 September 2022 17:16:00
Kakek viral dipaksa mengemis cucunya disambangi Dinsos Grobogan serta pemdes dan pemerintah kecamatan Wirosari dan diberikan sembako, Kamis (28/7/2022). (Murianews/Istimewa Kecamatan Wirosari)
[caption id="attachment_305151" align="alignleft" width="946"]Biar Nggak Kabur Lagi, Kakek Viral Grobogan Dibawa ke Semarang Kakek viral dipaksa mengemis cucunya disambangi Dinsos Grobogan serta pemdes dan pemerintah kecamatan Wirosari dan diberikan sembako, Kamis (28/7/2022). (Murianews/Istimewa Kecamatan Wirosari)[/caption] MURIANEWS, Grobogan – Kakek Viral yang dipaksa mengemis, Suparjo warga Kecamatan Wirosari Grobogan, Jawa Tengah dibawa ke Rumah Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pucang Gading Semarang. Suparjo dibawa ke sana pada 25 Agustus 2022 lalu. Ia sebelumnya sempat dibawa Rumah Pelayanan Sosial Margo Mukti Rembang. Namun, ia berhasil kabur. Itu setelah percobaan melarikan diri hingga empat kali. Itu diungkapkan Jasmari, Koordinator Teknis Pelayanan Masalah Anak dan Lansia Dinas Sosial Kabupaten Grobogan, Kamis (1/9/2022). Baca: Sembilan Kios Pasar Putatsari Grobogan Kembali Ditempati Pedagang Lama, Ini Nasib Lelang Dijelaskan Jasmari, dalam percobaan melarikan diri dari Rembang itu, si kakek viral itu sempat sampai di Kabupaten Blora. Namun, kembali diantarkan ke Margo Mukti Rembang lagi. Dalam percobaan terakhir, ia berhasil kembali ke rumahnya di Desa Kropak, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan. ”Pernah sampai Blora, diantar Polsek Blora ke Rembang lagi. Terakhir itu sampai ke rumahnya, diantar tukang becak. Entah karena kasihan atau memang Mbah Parjo punya uang saya tidak tahu,” paparnya. Kabar kakek viral yang kembali ke rumah sempat membuat kampungnya geger. Kakek 69 tahun itu pun kembali menjalani profesinya. Mengemis. Akhirnya, pihak Dinsos pun mencarikan tempat yang lebih ‘aman’ agar si kakek viral itu tak kabur lagi. Dicarilah, tempat yang memiliki pagar tinggi dan dengan keamanan lebih baik. ”Setelah itu saya diminta mencari tempat yang pagarnya tinggi, jadi tidak bisa kabur. Kemudian Mbah Parjo kami antar bersama Bu Lurah dan Pak Carik (Sekdes, red) ke Semarang. Di sana ada satpamnya dan pagarnya tinggi, “ paparnya.   Reporter: Saiful Anwar Editor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar