Jumat, 29 Maret 2024

Ini Keutamaan Membaca Basmalah di Awal Wudhu yang Penting Diketahui

Murianews
Senin, 29 Agustus 2022 23:25:33
Foto: Ilustrasi orang wudhu (Murianews/Dani Agus)
[caption id="attachment_312091" align="alignleft" width="1890"]Ini Keutamaan Membaca Basmalah di Awal Wudhu yang Penting Diketahui Foto: Ilustrasi orang wudhu (Murianews/Dani Agus)[/caption] MURIANEWS, Kudus – Wudhu merupakan salah satu bentuk bersuci. Syariat Islam menjadikan wudhu sebagai persyaratan beberapa ibadah. Agar wudhu kita bukan sekadar ritual gerak dan pembersihan tanpa makna, maka ada baiknya jika sebelum berwudhu, kita melakukan beberapa amalan dan doa. Mengutip dari NU Online, membaca basmalah adalah hal yang sangat dianjurkan bila hendak melakukan perbuatan baik. Baca juga: Memilih Pasangan Jangan Asal, Ini Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan! Meninggalkan membaca basmalah di awal perbuatan baik bisa mengurangi keberkahan perbuatan tersebut. Termasuk hal yang disunnahkan dimulai dengan basmalah adalah wudhu. Terkait hal ini, Rasulullah saw bersabda:

  من ذكر الله عز وجل عند طهوره طهر الله جسده كله ومن لم يذكره الله تعالى لم يطهر منه إلَّا ما أصاب الماء

Artinya: ”Barangsiapa berdzikir kepada Allah di kala bersuci, maka Allah akan menyucikan seluruh jasadnya; dan barangsiapa tak berdzikir kepada Allah di saat bersuci, maka yang suci hanya yang terkena air." (HR Abdur Razaq). Syekh Ali bin Ahmad al-Azizi sebagaimana dikutip Syekh Nawawi Banten dalam Maraqil Ubudiyah menyatakan, maksud hadits tersebut adalah siapa saja yang menyebut asma Allah swt di awal wudhu maka Allah akan menyucikan jasadnya lahir dan batin; sedangkan bila ia tak menyebut asma Allah, maka tidak menjadi suci kecuali lahirnya saja. Adapun Imam anb-Nawawi dalam al-Majmu' menjelaskan bahwa yanbg dimaksud menyucikan baik seluruh tubuh atau hanya lahirnya saja adalah membersihkannya dari dosa kecil. (Nawawi al-Bantani, Maraqil Ubudiyah, [al-Hidayah], halaman 18); dan Imam an-Nawawi, al-Majmu', [Darul Fikr], juz I, halaman, 344). Dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim dari sahabat Abu Hurairah ra disebutkan:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: إِذَا تَوَضَّأَ الْعَبْدُ الْمُسْلِمُ -أَوِ الْمُؤْمِنُ- فَغَسَلَ وَجْهَهُ، خَرَجَ مِنْ وَجْهِهِ كُلُّ خَطِيئَةٍ نَظَرَ إِلَيْهَا بِعَيْنَيْهِ مَعَ الْمَاءِ -أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ. فَإِذَا غَسَلَ يَدَيْهِ خَرَجَ مِنْ يَدَيْهِ كُلُّ خَطِيئَةٍ كَانَ بَطَشَتْهَا يَدَاهُ مَعَ الْمَاءِ- أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ- فَإِذَا غَسَلَ رِجْلَيْهِ خَرَجَتْ كُلُّ خَطِيئَةٍ مَشَتْهَا رِجْلاَهُ مَعَ الْمَاءِ -أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ- حَتَّى يَخْرُجَ نَقِيًّا مِنَ الذُّنُوبِ

Artinya: ”Rasulullah saw bersabda: 'Bila seorang hamba yang muslim atau mukmin berwudhu lalu membasuh wajahnya, maka keluarlah (diampunilah) setiap dosa pandangan matanya bersama air atau akhir tetesaan air. Ketika ia membasuh kedua tangannya, maka keluarlah setiap kesalahan yang dilakukan tangannya  bersama air atau bersama tetesan air yang terakhir. Ketika ia membasuh kedua kakinya, maka keluarlah setiap dosa langkah kakinya bersama air atau bersama tetesan air yang terakhir hingga ia benar-benar bersih dari segala dosa”. (HR Muslim). Dari hadits di atas tampaklah bahwa meskipun wudhu bisa menghapus dosa kecil yang dilakukan, namun ada perbedaan besar antara wudhu yang diawali dengan basmalah atau tidak. Harapan besar, keterangan dari Rasulullah saw tersebut mendorong kita untuk selalu melakukan wudhu dengan sempurna, tak tergesa-gesa, dan tak hanya mencukupkan diri dengan yang wajib saja. Wallahul musta'an.       Penulis: Dani Agus Editor: Dani Agus Sumber: nu.or.id

Baca Juga

Komentar