MURIANEWS, Batang – Kabupaten Batang, Jawa Tengah dikenal memiliki banyak wisata alam yang menawan. Selain itu, ada juga sejumlah wisata religi yang ada di daerah ini.
Bagaimana soal kuliner? Sama seperti daerah lainnya, di Batang juga punya sejumlah kuliner khas. Salah satunya adalah kuliner tradisional serabi khas Batang yang dikenal dengan nama Serabi Kalibeluk.
Disamping itu, masih ada satu menu kuliner lagi yang layak dicicipi saat dolan ke Batang. Yakni, pecel mie kenyol yang masih eksis hingga sekarang.
Baca juga: Mencicipi Serabi Kalibeluk Khas Batang yang Rasa Manis dan Gurihnya Bikin Kangen
Melansir dari laman visitjawatengah.jatengprov.go.id, mie kenyol terbuat dari tepung tapioka. Sekilas pecel mie kenyol ini tampak seperti pada pecel lainnya.
Di mana mie kenyol bersama sayur mayur lainnya di aduk rata bersama saus sambal kacang. Tak jarang bagi yang tak doyan sayur, mie kenyol ini langsung disajikan dengan bumbu sambal kacang tadi.
Hadirnya mie kenyol dalam pecel ini pun menambah tekstur rasa pada pecel. Selain segarnya sayur, pembeli juga bisa merasakan kekenyalan mie kenyol. Rasa tersebut semakin mantap jika bumbu kacangnya pun ngluget atau melimpah ruah. Terlebih jika anda penikmat sensasi pedas, tentunya akan tambah lezat jika sambal kacang dicampur beberapa biji cabai merah keriting.
Untuk menemukan kudapan ini pun tak sulit. Beberapa tempat wisata di Batang pun kerap menyuguhkan kudapan ini. Salah satu yang cukup terkenal adalah di kompleks Bendungan THR Kramat.
Beberapa warung di THR Kramat ini menyajikan menu pecel mie kenyol. Per porsinya dibanderol mulai Rp 5.000-an saja. Biasanya Pecel Mie Kenyol ini sangat nikmat jika dimakan bersama mendoan hangat. Sembari menikmati panorama alam sekitar.
Di Batang sendiri ada beberapa sentra pembuatan mie kenyol. Salah satu yang paling terkenal adalah di Desa Kasepuhan Kecamatan Batang. Mie kenyol yang ada di sini pun masih dibuat menggunakan alat-alat tradisional. Sedangkan untuk pengeringannya masih mengandalkan sinar matahari.
Penulis: Dani Agus
Editor: Dani Agus
Sumber: visitjawatengah.jatengprov.go.id
Ruangan komen telah ditutup.