Portal berita lokal yang menyajikan informasi dari Kudus, Jepara, Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan secara cepat, tepat, dan akurat.

Mengenang Piala Dunia U-20 1979 (Bagian-1)

Gantikan Korut, Mundari Karya ‘Kawal’ Diego Maradona

Mundari Karya
Mundari Karya dan Maradona di Piala Dunia U-20 1979. (internet)

MURIANEWS, Kudus – Timnas Indonesia U-20 sebelumnya sudah pernah ikut berlaga di Piala Dunia U-20 1979. Saat itu, Mundari Karya mendapatkan pengalaman istimewa, saat diberi tugas ‘mengawal’ Diego Maradona. Berikut kisahnya.

Mundari Karya, adalah salah satu pemain Timnas Indonesia di masa lalu. Sempat menjadi salah satu pelatih top di Indonesia, kini Mundari Karya lebih dikenal sebagai seorang pemandu bakat pemain muda.

Namun, pada Piala Dunia U-20 1979, Mundari Karya memiliki pengalaman istimewa, yang tidak sembarang pemain nasional mengalaminya. Piala Dunia U-20 1979 yang berlangsung di Jepang, memberi Mundari kesempatan untuk berhadapan secara langsung dengan Diego Armando Maradona.

Bahkan, secara khusus Mundari mendapatkan tugas khusus dari pelatih Soetjipto Soentoro untuk mengawal pergerakan Maradona. Saat itu, Maradona adalah bintang sepak bola muda yang sudah tersohor, dan akhirnya menjadi salah satu legenda sepak bola di dunia.

Jika tahun 2023 nanti Timnas Indonesia U-20 akan tampil di Piala Dunia U-20 sebagai tuan rumah, maka kejadian berbeda terjadi pada Piala Dunia U-20 1979. Saat itu Timnas Indonesia U-20 bisa dikatakan beruntung.

Di Piala Asia U-20 1978, yang dijadikan sebagai arena penyisihan Piala Dunia U-20, Timnas Indonesia U-20 sempat kalah dari Irak di Bangladesh. Namun kemudian bisa menang atas Malaysia. Sehingga masih bisa menembus babak perempat final, zona Asia.

BACA JUGA: Digelar di Indonesia, Ini Daftar Enam Stadion Pertandingan Piala Dunia U-20 2023

Di perempat final lawan Korea Utara, Timnas Indonesia U-20 kalah, dan semua sudah berfikir mimpi ke Piala Dunia U-20 telah selesai. Namun berikutnya, seperti mendapatkan ‘durian runtuh’, FIFA menunjuk Timnas Indonesia U-20 menjadi salah satu peserta.

Timnas Indonesia U-20 akhirnya resmi menjadi salah satu wakil dari Asia, setelah Korea Utara mengundurkan diri di ajang ini. Mundari Karya kembali dipanggil masuk ke Timnas Indonesia U-20, yang saat itu ditangani Soetjipto Soentoro, setelah ditunjuk menggantikan Djamiat Dalhar yang meninggal dunia.

“Berbeda dengan Piala Asia U-19 1978, PSSI tidak membebankan target apa-apa di Piala Dunia U-20 1979 karena kita satu grup dengan negara-negara peserta Piala Dunia di level senior yakni Argentina, Yugoslavia, dan Polandia,” ujar Mundari Karya, seperti dilansir dari CNN Indonesia.

Saat itu, Maradona sudah menjadi salah satu pemain muda yang diramalkan bakal menjadi bintang besar di sepak bola dunia. Pada Piala Dunia 1978, bahkan Maradona sudah disebut-sebut akan menjadi bintang Argentina, meski akhirnya Cesar Luis Mennoti tak membawanya.

Mundari Karya akhirnya menjadi salah satu sentral pemberitaan saat itu, karena Soetjipto Soentoro menugaskannya menjadi pemain penjaga Maradona. Pemain-pemain dan pelatih tahu siapa Maradona kala itu.

“Menghadapi Argentina yang diperkuat Maradona, pelatih lantas memberi tugas khusus kepada saya untuk mengawal sang bintang. Agar benar-benar siap menjaga Maradona, saya pun mendapat porsi latihan berbeda dari pemain lain. Seperti latihan fisik yang lebih dan ada instruksi-instruksi lain,” kenang Mundari Karya.

Bersambung di Bagian ke-2

 

Penulis: Budi Erje
Editor: Budi Erje
Sumber: CNN Indonesia

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.