Kamis, 28 Maret 2024

Keren! De Tjolomadoe Karanganyar Ditunjuk Jadi Tempat Pameran Prasejarah Terbesar Dunia

Murianews
Kamis, 11 Agustus 2022 10:27:14
Pintu masuk Museum Sangiran. (Wikipedia.org)
[caption id="attachment_308083" align="alignleft" width="1200"] Pintu masuk Museum Sangiran. (Wikipedia.org)[/caption] MURIANEWS, Sragen – Eks pabrik gula De Tjolomadoe Karanganyar ditunjuk sebagai tempat pameran Kampung Purba selama 14 hari dimulai 12 September 2022 mendatang. Pameran tersebut menjadi pameran prasejarah terbesar di dunia. Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Hilmar Farid mengatakan, pameran Kampung Purba itu bagian dari rangkaian Sangirun Night Trail 2022 yang dipusatkan di Sangiran, Kalijambe, Sragen. ”Pameran Kampung Purba tersebut digelar dengan menggandeng Museum Geologi Bandung,” katanya seperti dikutip Solopos.com, Kamis (11/8/2022). Dia mengatakan pameran itu mengangkat kehidupan manusia purba jutaan tahun silam. Dalam pameran tersebut juga memperlihatkan Indonesia sebagai salah satu tempat situs warisan prasejarah yang terbanyak di dunia. ”Ini kelebihan yang perlu disadari bersama. Kami bisa mengidentifikasi tempat-tempat prasejarah mulai dari Sangiran sampai Sumatra,” ujar dia. Pelaksana kegiatan Sangirun Night Trail 2022 dari Komunitas Luar Kotak, Andre Donas menjelaskan, Pemeran Kampung Purba di eks pabrik gula De Tjolomadoe itu bertajuk Revolution dan menjadi pameran prasejarah terbesar di dunia. Dalam pameran itu, Andre menjelaskan akan digambarkan kehidupan prasejarah dimulai dari berburu hingga menetap, terdiri dari beberapa klaster dan menggunakan teknologi multimedia. Dia berharap dengan teknologi penonton lebih mudah memahami situasi kehidupan prasejarah. ”Konsepnya merupakan gabungan cara instalasi dan multimedia. Ada tayangan yang menarik nanti. Kami juga membawa mumi dari Mamasa, Sulawesi Barat, yang nantinya bisa menjadi daya tarik bagi penonton,” ujarnya Sementara di Sangiran, Sragen, Andre juga menggelar Sangiran Fair dengan menyajikan pasar budaya terbesar dari desa-desa di seputaran Sangiran. Dia mengundang orang dari luar negeri datang ke Sangiran. Di Sangiran Fair itu, jelas dia, bukan hanya performing art dan jualan tetapi juga menampilkan potensi kehidupan masyarakat Sangiran. Dia mengatakan pada 2021 lalu ada 10 desa yang dilewati dengan menunjukkan potensi desa wisata tetapi sekarang potensi 10 desa itu ditampilkan di pasar budaya. Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyebut desa-desa di Sangiran yang bisa ditampilkan terdiri atas empat desa yang masing-masing merupakan klaster Museum Sangiran, yakni Desa Bukuran, Krikilan, Ngebung, di Kecamatan Kalijambe dan Manyarejo di Kecamatan Plupuh. Di Karanganyar juga ada empat desa, di antaranya Desa Rejosari, Krendowahono, dan Dayu yang semua masuk di Kecamatan Gondangrejo.   Penulis: Supriyadi Editor: Supriyadi Sumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar