Jumat, 29 Maret 2024

Sholikhan, Pembawa Obor ASEAN Para Games 2022 Tidak Dapat Uang Saku

Saiful Anwar
Jumat, 5 Agustus 2022 16:12:32
Sholikhan, atlet disabilitas asal Desa Ngroto, Gubug, Grobogan, Jawa Tengah membawa obor pembukaan Asean Para Games 2022 di Api Abadi Mrapen. (Murianews/Saiful Anwar).
[caption id="attachment_306856" align="alignleft" width="1280"]Pembawa Obor ASEAN Para Games 2022 Sholikhan, atlet disabilitas asal Desa Ngroto, Gubug, Grobogan, Jawa Tengah membawa obor pembukaan Asean Para Games 2022 di Api Abadi Mrapen. (Murianews/Saiful Anwar).[/caption] MURIANEWS, Grobogan – ASEAN Para Games 2022 digelar di Solo, Jawa Tengah, 30 Juli 2022 – 6 Agustus 2022. Pesta Olah Raga Disabilitas Se-ASEAN ini dibuka dengan penyalaan api yang diambil dari sumber Api Abadi Mrapen. Atlet Disabiltas Grobogan, Sholikhan, terpilih sebagai pembawa obor itu. Solikhan sendiri berasal dari Desa Ngroto, Gubug, Grobogan, Jawa Tengah. Pemilihan dirinya sebagai pembawa obor karena dia merupakan warga lokal Grobogan. Hal itu mengingat, pengambilan api dilakukan di Api Abadi Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah. Maka pada 23 Juli 2022 lalu, Solikhan menunaikan tugasnya, sebagai pembawa obor untuk acara pembukaan ASEAN Para Games 2022. Pemilihan dirinya, juga didasarkan karena atlet yang berlaga di Asean Para Games 2022 dilarang mengikuti pawai obor, agar fokus ke pertandingan. “Untuk atlet yang akan bermain kan dilarang. Takutnya kelelahan atau cedera. Jadi saya yang dipilih untuk membawa obor,” ujar Sholikhan, Jumat (5/8/2022). Selain itu, dia merupakan atlet disabilitas yang berprestasi. Pada Peparnas 2018 lalu, dia berhasil meraih dua medali. Masing-masing, medali emas untuk cabor renang di nomor 50 meter gaya dada putra, dan perak untuk nomor 50 meter gaya bebas putra. Menjadi pembawa obor untuk kejuaraan sebesar ASEAN Para Games 2022 tentu menjadi kebanggaan tersendiri. Meski, demikian Solikhan juga menyatakan agak kecewa karena tidak ada uang saku untuknya. “Jelas bangga, ini kan ajang olahraga antar negara. Tapi, sayangnya kok itu lho, kok tidak ad aitu (uang saku, red),” kata Solikhan setengah berseloroh, sambil tertawa. BACA JUGA: Peraih Emas Peparprov 2018 Bawa Obor Pembukaan ASEAN Para Games dari Api Mrapen Grobogan Padahal, saat itu, usai diserahi obor, Solikhan mengaku harus berdiri di mobil bak terbuka dari Api Abadi Mrapen, Godong, Grobogan sampai Semarang. Jelas memerlukan sebuah pengorbanan dan perjuangan dalam hal ini. Solikhan sendiri, sebelum benar-benar menekuni olahraga renang, dirinya sempat menjajal cabor bulutangkis dan tenis meja. Namun, karena persaingannya di kedua cabor tersebut ketat, dia akhirnya memilih di cabor renang. “Kalau renang kan jarang, yang disabilitas. Akhirnya fokus di situ, ternyata malah dapat (medali di kejuaraan),” ungkap dia. Sejak 2021 lalu, Sholikhan mengikuti program pelatihan jangka panjang. Atlet ini masih berlatih sepekan tiga kali di sebuah kolam renang di Purwodadi. Dirinya masih terus bersiap mengikuti Peparprov Jateng yang rencananya digelar pada 2023 mendatang. Reporter: Saiful Anwar Editor: Budi Erje

Baca Juga

Komentar