Jumat, 29 Maret 2024

Jelajah Desa Wisata Nglanggeran Gunungkidul, Pemenang Desa Wisata Terbaik ASEAN Tahun 2017

Murianews
Rabu, 27 Juli 2022 23:37:51
Foto: Pemandangan sunrise di Desa Wisata Nglanggeran (jadesta.kemeparekraf.go.id)
[caption id="attachment_304969" align="alignleft" width="1890"]Jelajah Desa Wisata Nglanggeran Gunungkidul, Pemenang Desa Wisata Terbaik ASEAN Tahun 2017 Foto: Pemandangan sunrise di Desa Wisata Nglanggeran (jadesta.kemeparekraf.go.id)[/caption] MURIANEWS, Kudus – Desa Wisata Nglanggeran berada di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, DIY. Mayoritas masyarakat di Desa Wisata dengan predikat mandiri ini adalah petani, pekebun dan juga peternak. Desa Wisata Nglanggeran ini jaraknya cukup dekat dengan kota Yogyakarta. Yakni, hanya sekitar 25 KM dari kota Yogyakarta dengan jarak tempuh kurang lebih 1 jam perjalanan menggunakan mobil. Melansir dari laman jadesta.kemeparekraf.go.id, Desa Wisata Nglanggeran merupakan salah satu Desa Wisata Terbaik ASEAN tahun 2017 dengan konsep CBT (Community Based Tourism). Baca juga: Ini Destinasi Wisata Indonesia yang Jadi Tempat Liburan Pesohor Dunia dan Lokasi Film Hollywood Keindahan bentang Alam serta keunikan Gunung Api Purba menjadi salah satu daya tarik di Desa Wisata Nglanggeran. Gunung Api Purba Nglanggeran berdasarkan sejarah geologinya merupakan gunung api purba yang berumur tersier ( Oligo- Miosen) atau 0,6 – 70 juta tahun yang lalu. Wisatawan dapat trekking menjelajahi bongkahan-bongkahan batu seukuran raksasa yang menjulang tinggi layaknya gedung-gedung bertingkat di kota. Menjadi semakin seru dan mengasyikkan saat wisatawan bisa berfoto diatas batu besar dengan view pemandangan alam serta mandi oksigen menghirup udara segar. Gunung Api Purba Nglanggeran juga merupakan salah satu Geosite di Gunung Sewu UNESCO Global Geopark. Salah satu Geopark di Indonesia  yang sudah masuk dalam jaringan Geopark Internasional. Homestay menjadi salah satu hal yang dicari oleh para wisatawan saat berwisata ke Desa Wisata Nglanggeran. Tinggal bersama penduduk lokal, merasakan suasana pedesaan dan bisa belajar banyak hal menjadi pengalaman yang tak pernah terlupakan. Desa Wisata Nglanggeran memiliki 80 Homestay yang sering digunakan menginap wisatawan, khususnya untuk program live In. Salah satu paket wisata unggulan di Desa Wisata kami yang dimana wisatawan bisa menginap dari 2 hari 1 malam sampai paket live in 7 hari 6 malam. Tak hanya itu, wisatawan bisa belajar banyak hal diantaranya tentang flora  fauna, cocok tanam, seni budaya, pengolahan cokelat, batik kayu, batik tulis, peternakan kambing etawa, ecospa dan juga belajar hidup bermasyarakat dengan tatakrama (unggah-ungguh). Desa Wisata Nglanggeran yang sudah mulai pengembangan sejak tahun 1999 dengan kegiatan konservasi dikawasan Gunung Nglanggeran. Kemudian, aktif dan intens pengembangan Desa Wisata sejak tahun 2007 hingga saat ini memiliki banyak pengalaman terkait fasilitas umum bagi wisatawan, termasuk toilet. Di mana, awalnya hanya ada 1 toilet duduk dan harus mengajak wisatawan mancanegara bergantian antri hingga kini hampir semua homestay sudah memiliki fasilitas toilet duduk dan kamar mandi yang standar bersih. Pada tahun 2015 mendapatkan program Hibah Gubernur DIY melalui Dinas Pariwisata DIY untuk membenahi dan membuat standart 80 toilet homestay di Desa Wisata Nglanggeran. Produsen dan pusat oleh-oleh cokelat Berwisata kurang lengkap tanpa menikmati makanan khas maupun buah tangan untuk keluarga dirumah. Desa Wisata Nglanggeran memiiki oleh-oleh khas berupa minuman dan aneka olahan cokelat yang hadir dari tangan masyarakat Desa. Griya Cokelat Nglanggeran adalah produsen dan juga pusat oleh-oleh di Desa Wisata Nglanggeran. Dikembangkan sejak tahun 2014-2016 mendapatkan pendampingan dari BPTBA LIPI, Bank Indonesia dan Dishutbun Gunungkidul. Peresmian Griya Cokelat Nglanggeran pada 2 Desember 2016 oleh Gubernur DIY kini menjadi pusat edukasi pengolahan kakao sekaligus produsen dan tempat membeli oleh-oleh khas. Wisatawan bisa belajar pengolahan kakao dari hulu sampai hilir. Dari bahan baku sampai produk jadi. Jadi keuntungannya ganda, pertama mendapatkan ilmu pengolahan cokelat, kedua mendapatkan produknya sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang. Desa Wisata yang beradaptasi dengan teknologi Penggunaan E-Ticketing merupakan salah satu terobosan yang digagas tahun 2015 dan sudah mulai dilakukan oleh pengelola Desa Wisata Nglanggeran sejak tahun 2016. Desa Wisata Nglanggeran menjadi salah satu Desa Wisata pertama yang mengembangkan sistem E-Ticketing. Berawal dari keinginan untuk mengurangi penggunaan kertas, ingin lebih cepat dalam pelayanan, meminimalisir kebocoran/kesalahan pencatatan keuangan dan menjadi salah upaya mempermudah untuk transparansi kepada masyarakat. Kenapa transparansi? Karena upload jumlah kunjungan Desa Wisata di web Desa setiap 10 menit update. Sehingga siapapun termasuk masyarakat bisa mengetahui jumlah kunjungan dan juga memantau aktivitas di desa wisata dengan mudah. Hingga saat ini masih menggunakan E-Ticketing dan terus melakukan pengembangan berkelanjutan. Prestasi yang diraih 1. Menjadi salah satu Desa Wisata Berkelanjutan tahun 2021 penghargaan dari Kemenparekraf RI 2. Bersama Team Griya Cokelat Nglanggeran mendapatkan kesempatan pendampingan dalam program FSI (Food Startup Indonesia) dari Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif) tahun 2018 3. Menjadi Pemenang ASTA (Asean Sustainable Tourism Award) Tahun 2018. 4. Menjadi Pemenang Desa Wisata Terbaik Asean konsep CBT Tahun 2017. 5. Bersama Sentra Pemuda TPM, Menjadi UKM Terbaik dalam Program Lomba Wirausaha Inovatif Berbasis Lingkungan dan Sosial oleh Yayasan Inovasi Teknologi  Indonesia (INOTEK) kerjasama PT. Sampoerna. Tbk Tahun 2015. 6. Mendapatkan Penghargaan Juara II Desa Penerima PNPM Pariwisata Berprestasi Tingkat Nasional dari Kementrian pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun 2013. 7. Mendapatkan Penghargaan Juara II Pokdawis Berprestasi Tingkat Nasional dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun 2013. 8. Bersama Team Sentra Pemuda Taruna Purba Mandiri mendapat penghargaan MBM Challenge Award dari Bank Mandiri dan Mentri BUMN tahun 2012. Dalam Program Mandiri Bersama Mandiri (MBM) Challenge sector Pariwisata kategori Semi Established. 9. Mendapatkan penganugrahan CIPTA Award dari Kemenbudpar RI Tahun 2011   Penulis: Dani Agus Editor: Dani Agus Sumber: jadesta.kemenparekraf.go.id

Baca Juga

Komentar