Jumat, 29 Maret 2024

Literasi Penyiaran Dinilai Bisa Tangkal Perpecahan

Anggara Jiwandhana
Jumat, 22 Juli 2022 20:10:56
Lestari Moerdijat dalam seminar tentang literasi penyiaran di Universitas Muria Kudus. (Murianews/Anggara Jiwandhana)
[caption id="attachment_303821" align="alignleft" width="1280"] Lestari Moerdijat dalam seminar tentang literasi penyiaran di Universitas Muria Kudus. (Murianews/Anggara Jiwandhana)[/caption] MURIANEWS, Kudus – Sebuah literasi penyiaran yang kini tengah dibangun di masyarakat Indonesia dinilai bisa menangkal adanya perpecahan bangsa hingga perundungan yang kerap terjadi di masyarakat. Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Lestari Moerdijat dalam seminar Forum Masyarakat  Peduli Penyiaran Komunitas, Kualitas, dan Konvergensi media di Universitas Muria Kudus (UMK), Jumat (22/7/2022) Dalam sambutannya, Rerie panggilan akrabnya mengatakan, ketika sudah terbentuk masyarakat yang melek dengan literasi penyiaran, maka tidak akan lagi ada perpecahan di Indonesia baik dengan skala kecil apalagi besar. ”Tentu kita ingat bagaimana masyarakat Indonesia nyaris porak-poranda karena sebuah disinformasi yang sengaja dimainkan. Itu bisa terjadi karena tidak adanya literasi penyiaran yang baik di masyarakat,” katanya. Baca: Siswa Baru SMPN 5 Kudus Dikenalkan dengan Literasi Dia menambahkan, penyiaran juga sangatlah berperan dalam menjaga keutuhan negara Indonesia yang beragam suku budaya. ”Pengelolaan perbedaan antarsuku ini sangatlah krusial, butuh satu hal yang bisa mencakup keseluruhannya. Nah penyiaran ini yang berperan di sana, cakupannya sangat luas untuk menyampaikan pesan kebhinekaan,” lanjut dia. Oleh karena itu, dia berharap utamanya kepada generasi muda untuk lebih melek dan sadar literasi penyiaran. Dengan harapan bisa menyaring secara mandiri konten mana yang baik dikonsumsi seusianya dan konten mana yang tidak pantas dikonsumsi untuk usianya. ”Ibu-ibu muda juga kami harapkan mau dan mampu melakukan ini untuk anak-anaknya,” tandasnya.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar