Jumat, 29 Maret 2024

Puluhan Pelaku Ekraf Siap Dipertemukan dengan Lembaga Pendanaan Syariah Program ICEFF 2022

Murianews
Senin, 11 Juli 2022 23:36:46
Foto: Salah satu usaha ekonomu kreatif (kemenparekraf.go.id)
[caption id="attachment_301156" align="alignleft" width="1890"]Puluhan Pelaku Ekraf Siap Dipertemukan dengan Lembaga Pendanaan Syariah Program ICEFF 2022 Foto: Salah satu usaha ekonomu kreatif (kemenparekraf.go.id)[/caption] MURIANEWS, Jakarta – Puluhan pelaku ekonomi kreatif (ekraf) dari berbagai subsektor siap dipertemukan dengan lembaga pendanaan syariah dan juga investor dalam tahapan boothcamp dan pitching program "Islamic Creative Economy Funder Fund (ICEFF)" yang akan berlangsung di dua kota. Yakni, Bandung dan Surabaya. Kegiatan boothcamp dan pitching di Bandung akan berlangsung pada 12-13 Juli 2022 dan diikuti 32 pelaku ekraf dari 4 subsektor. Yakni fesyen (9 pelaku), kuliner (17 pelaku), kriya (5 pelaku), dan aplikasi (1 pelaku). Sementara di kota Surabaya, boothcamp dan pitching ICEFF 2022 akan berlangsung pada 16-17 Juli 2022 dan diikuti 30 pelaku ekraf dari 4 subsektor. Yakni kuliner (19 pelaku), fesyen (5 pelaku), kriya (4  pelaku) dan aplikasi (2 pelaku). Baca juga: Karang Taruna Diminta Tumbuhkan Ekonomi Kreatif Tiap Desa Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf Henky Manurung dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (9/7/2022), mengatakan, ICEFF 2022 merupakan program Kemenparekraf/Baparekraf yang akan mempertemukan pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya industri halal di subsektor kuliner, kriya, aplikasi, dan modest fashion untuk mendapatkan dukungan pendanaan dari lembaga keuangan dan pemodal untuk mengembangkan bisnis. ”Kegiatan ini menjadi edukasi tentang permodalan syariah bagi para pelaku ekraf dan menjembatani pertemuan antara pebisnis dan pemodal syariah. Serta merealisasikan permodalan syariah di bawah naungan Kemenparekraf serta terciptanya ekosistem bisnis syariah,” katanya, dikutip dari laman Kemenparekraf. Setelah melalui berbagai tahapan, kali ini para peserta akan mulai memasuki tahapan boothcamp dan juga pitching dimana mereka akan mendapatkan edukasi terkait macam-macam permodalan syariah, tata cara mengevaluasi perusahaan, tahapan penyusunan proyeksi bisnis, serta menyusun pitch deck bisnis yang akan disampaikan oleh para ahli di bidang pembiayaan syariah. Berdasarkan data Indonesia Halal Market Report tahun 2021/2022, Indonesia adalah pasar konsumen halal terbesar di dunia dengan nilai konsumsi produk halal mencapai 184 miliar dolar AS pada tahun 2020. Sementara nilai ekspor produk halal Indonesia mencapai 8 miliar dolar AS. ”Ini menjadi sebuah peluang yang besar. Pelaku ekonomi kreatif kita harapkan akan terstimulasi lalu mendorong pertumbuhan ekonomi kita khususnya di subsektor industri halal dan membangun sistem bisnis syariah,” ujarnya. Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf Hanifah Makarim mengatakan, peserta yang telah terpilih dalam seleksi peserta Islamic Creative Economy Founders Fund 2022 akan diberikan edukasi dan simulasi dalam mempersiapkan pitching serta kesempatan pitching di depan lembaga pendanaan syariah dan investor. Dalam tahapan boothcamp, para peserta terpilih akan mendapatkan sejumlah materi. Diantaranya tentang perencanaan keuangan dan permodalan, alternatif permodalan dan studi kasus, serta fondasi bisnis. Sementara dalam tahapan pitching, para peserta akan melakukan presentasi pitch deck di depan analis bisnis, mentor dari lembaga-lembaga pendanaan syariah, investor serta kementerian terkait. ”Penjurian pitching langsung dilakukan oleh calon pemodal untuk menentukan peserta yang potensial. Setelah pelaksanaan pitching, dilakukan pendampingan oleh panitia  agar menjembatani lembaga pendanaan/investor  dan peserta yang dianggap potensial untuk diskusi lebih lanjut terkait arah kerjasama ataupun pendanaan/investasi ke depannya,” kata Hanifah. Diharapkan setelah mengikuti program ini, para finalis "ICEFF 2022" akan mendapatkan sumber-sumber pembiayaan dan permodalan. ”Serta networking untuk dapat mengembangkan atau mengscale up usaha mereka,” kata Hanifah.     Penulis: Dani Agus Editor: Dani Agus Sumber: kemenparekraf.go.id

Baca Juga

Komentar