Jumat, 29 Maret 2024

Segera Diresmikan, Museum Lapangan Banjarejo Grobogan Bakal Dikasih Nama Ini

Saiful Anwar
Jumat, 8 Juli 2022 22:33:49
Progres pembangunan museum lapangan di Dusun Kuwojo, Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus, Grobogan, Jawa Tengah. (Murianews/Istimewa Pemdes Banjarejo)
[caption id="attachment_300617" align="alignleft" width="1024"]Segera Diresmikan, Museum Lapangan Banjarejo Grobogan Bakal Dikasih Nama Ini Progres pembangunan museum lapangan di Dusun Kuwojo, Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus, Grobogan, Jawa Tengah. (Murianews/Istimewa Pemdes Banjarejo)[/caption] MURIANEWS, Grobogan – Museum Lapangan Banjarejo Grobogan atau Museum kedua di Dusun Kuwojo, Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan segera diresmikan. Nama untuk museum itu pun sudah diusulkan, yakni Museum Lapangan Gajah Sendang Gandri. Itu diungkapkan Kades Banjarejo Ahmad Taufik, Jumat (8/7/2022). ”Namanya diusulkan Museum Lapangan Gajah Sendang Gandri. Yang menamakan dari teman-teman BPSMP (Balai Pelestarian Situs Manusia Purba, red) Sangiran, tapi sudah saya setujui,” tutur pria yang juga anggota Tim Ahli Cagar Budaya itu. Baca: Banjarejo Grobogan Kini Punya Dua Museum Purbakala Taufik menyatakan, saat ini sedang dilakukan tahap pengembalian replika fosil. Pengembalian fosil itu dilakukan dengan kerja sama sejumlah pihak terkait. ”Pengembalian replika fosil ini dengan kerja sama Pemkab Grobogan, BPSMP Sangiran, Museum Geologi Bandung, dan Institut Teknologi Bandung. Anggaran pengembalian fosil itu dari Pemkab sebesar Rp 94 juta,” imbuhnya. Sementara itu, Pamong Budaya Ahli Muda dari BPSMP Sangiran, Wahyu Widianta mengungkapkan, nama tersebut baru sebatas usulan. Nama itu nantinya masih akan didiskusikan dengan sejumlah pihak terkait. ”Belum dirembuk dengan semua. Nama nanti kan melekat untuk selamanya, jadi kita beri sesuatu yang bermakna untuk Banjarejo,” kata dia. Untuk proses pembangunan museum lapangan, kata Wahyu, saat ini baru saja selesai pengecoran lantai. Selanjutnya nanti pencetakan tempat untuk penempatan fosil asli. Nantinya, selain fosil replika, sejumlah fosil asli juga akan diletakkan di museum lapangan itu. ”Beberapa fosil asli akan kita masukkan. Nanti banyak yang replika yang dipasang,” ujarnya. Wahyu menambahkan, museum yang berada di balai desa Banjarejo juga belum memiliki nama. Rencananya, dua museum tersebut akan diresmikan secara bersamaan. Meski, hingga kini masih belum bisa dipastikan kapan kedua museum itu bisa diresmikan.   Reporter: Saiful Anwar Editor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar