Kamis, 28 Maret 2024

Cerita Kapolres Jombang Diminta Tidak Tangkap Anak Kiai Tersangka Pencabulan

Murianews
Rabu, 6 Juli 2022 16:40:26
KH Muhammad Mukhtar Mukthi bersama Kapolres Jombang (Detik.com)
[caption id="attachment_300128" align="alignleft" width="880"]Cerita Kapolres Jombang Diminta Tidak Tangkap Anak Kiai Tersangka Pencabulan KH Muhammad Mukhtar Mukthi bersama Kapolres Jombang (Detik.com)[/caption] MURIANEWS, Jombang – Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat beberapa kali telah berusaha untuk melakukan penangkapan terhadap MSAT (42) yang merupakan tersangka kasus pencabulan santriwati. Namun, sejauh ini upaya yang dilakukan itu belum menuai hasil. Terakhir kali, yakni pada Minggu (3/7/2022) pihaknya secara langsung bernegosiasi dengan ayah pelaku, yakni KH Muhammad Mukhtar Mukthi yang merupakan Pengasuh Ponpes Shiddiqiyyah Jombang. Namun, dalam negosiasi itu justru pihaknya diminta untuk tidak melakukan penangkapan terhadap anak Kiai tersebut. Negosiasi itu dilakukan di hadapan ratusan santri Ponpes Shiddiqiyyah Jombang, sehingga Kapolres pun tidak bisa berbicara banyak. Momen pada saat negosiasi itu, rupanya terekam oleh kamera sehingga kemudian viral di media sosial. Baca: Jadi DPO Kasus Pencabulan, Kiai Jombang Minta Anaknya Tak Ditangkap AKBP Moh Nurhidayat mengatakan, video yang beredar merupakan momen dirinya bernegosiasi dengan Kiai Mukhtar pada Minggu (3/7/2022) sekitar pukul 21.15 WIB. Saat itu, dia yang masuk seorang diri memakai kopiah dan berseragam lengkap. Ia ditemui Kiai Mukhtar dan ratusan jemaah Shiddiqiyyah. Lokasi negosiasi di kediaman Pengasuh Ponpes Shiddiqiyyah yang biasa dipakai Kiai Mukhtar menyampaikan tausiah kepada para jemaahnya. Yaitu di Ponpes Majma'al Bachroin Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah, Desa Losari, Ploso, Jombang. Nurhidayat mengakui, ia tak ingin berdebat banyak saat Kiai Mukhtar sedang berbicara. Hal ini dilakukan karena situasinya tengah rawan. Ia tengah dihadapkan dengan ratusan jemaah yang mudah diprovokasi. Baca: Pria Pengantar Galon Ini Nekat Cabuli Anak di Bawah Umur, Ngaku Kenalan dari WhatsApp ”Saya pikir negosiasi di ruangan khusus, ternyata saya dihadapkan ke jemaah yang mudah diprovokasi. Sangat rawan sekali, makanya saya tidak berdebat lama," kata Nurhidayat, dikutip dari detikjatim, Rabu (6/7/2022). Pada saat negosiasi itu, dirinya berharap ditempatkan di ruang khusus, sehingga bisa berbicara secara empat mata dengan Kiai Mukhtar atau ayah dari pelaku pencabulan itu. ”Kalau di ruangan khusus, saya bisa menyampaikan panjang lebar. Makanya di dalam video itu saya hanya menyampaikan satu pesan kepada Mbah Yai (Kiai Mukhtar) secara beretika,” imbuhnya.   Penulis: Cholis Anwar Editor: Cholis Anwar Sumber: Detikjatim.com

Baca Juga

Komentar