Kamis, 28 Maret 2024

Nasib Petani Tambak Pati Suram

Umar Hanafi
Senin, 4 Juli 2022 18:22:17
Tambak di Kabupaten Pati yang terkena dampak rob. (Murianews/Umar Hanafi)
[caption id="attachment_299731" align="alignleft" width="1280"]Nasib Petani Tambak Pati Suram Tambak di Kabupaten Pati yang terkena dampak rob. (Murianews/Umar Hanafi)[/caption] MURIANEWS, Pati – Petani tambak di Kabupaten Pati, Jawa Tengah mengalami nasib tak mengenakan. Di mana, mereka tempat usaha mereka dihantam bencana banjir rob beberapa waktu lalu. Akibat bencana itu, selain infrastruktur tambak rusak, ikan-ikan di dalamnya juga hilang. Mereka pun mengalami kerugian, hingga mencapai Rp 30 miliar. Nasib tak mengenakan bahkan masih berlanjut. Itu menyusul, bantuan bibit dari pemerintah yang dijanjikan tak kunjung datang. Baca: Rob Bikin Petani Tambak Pati Rugi Rp 28 Miliar Pemerintah Kabupaten Pati sendiri sebenarnya sudah mengusulkan bantuan bibit ikan pada petani tambah yang terdampak rob. Bantuan itu diusulkan pada Pemerintah Provinsi Jateng maupun Pemerintah Pusat. Namun, bantuan itu tak kunjung diberikan. ”Kami sudah mengusulkan bantuan bibit bagi petani terdampak rob. Baik Pemprov maupun ke pusat. Hanya saja, hal itu tak semerta-merta bisa langsung terealisasi,” terang Kabid Perikanan dan Budidaya pada Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pati Dwi Endang Subekti. Pihaknya pun berencana mengusulkan bantuan di Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pati 2022. Bila masih belum disepakati, pihaknya mengajukan lagi di APBD 2023. Untuk memberikan bantuan bibit itu dibutuhkan anggaran sekitar Rp 1,2 miliar. Bantuan itu berupa bibit ikan bandeng, nila dan sebagian udang. ”Musibah banjir air pasang atau rob ini sangat berdampak besar terhadap petani tambak. Kejadian ini tak hanya di Pati saja. Banyak wilayah pesisir yang terdampak. Misalnya, Jepara dan Rembang,” kata dia. Berdasarkan data miliknya, kerugian atas bencana ini di Kabupaten Pati mencapai Rp 30,86 milliar. Sebanyak 2 ribu hektare tambak tergenang banjir rob, sehingga banyak ikan yang lepas. Angka itu hanya kerugian petani tambak. Belum termasuk kerusakan infrastruktur sekitar Rp 5 miliaran. ”Kemungkinan total kerugian Rp 35 miliar. Kami hanya mengusulkan bantuan itu (bibit ikan),” tandas dia.   Reporter: Umar Hanafi Editor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar